KalbarOke.com – Kementerian Agama melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam, resmi mengumumkan 153 mahasiswa penerima Beasiswa Zakat Indonesia (BeZakat) 2025. Program beasiswa full funded ini memberikan pembiayaan hingga Rp140,5 juta per mahasiswa selama empat tahun.
BeZakat merupakan kolaborasi Kemenag dengan Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma), Baznas, dan 18 Lembaga Amil Zakat (LAZ) nasional. Hasil seleksi dapat diakses melalui akun peserta di https://beasiswa.kemenag.go.id/ pada kategori BeZakat.
Paket beasiswa mencakup biaya kuliah penuh (UKT), biaya hidup Rp1,5 juta per bulan, tunjangan laptop Rp6 juta, transportasi hingga Rp2 juta, dan atribut beasiswa.
Transformasi Mustahik ke Muzaki
Dirjen Bimas Islam, Prof. Abu Rohmad, menegaskan program ini menjadi terobosan pemanfaatan zakat untuk pendidikan tinggi. “Sinergi lintas lembaga ini diharapkan menjadi role model zakat produktif untuk mencetak generasi emas,” ujarnya.
Ia menargetkan penerima beasiswa yang awalnya mustahik kelak dapat menjadi muzaki, sesuai misi zakat sebagai pendorong pemberdayaan umat.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghofur, menambahkan bahwa BeZakat adalah investasi jangka panjang untuk mencetak kader profesional dan agen perubahan di masyarakat. “Penerima dibekali akademik, mental, dan keterampilan sosial untuk memutus rantai kemiskinan,” tegasnya.
Sebaran Penerima
Dari 153 penerima, 92 orang (60,1%) adalah perempuan dan 61 orang (39,9%) laki-laki, tersebar di 20 provinsi. Jawa Barat menempati posisi teratas dengan 45 penerima, disusul Jawa Timur (32) dan Jawa Tengah (22).
Penerima tersebar di 21 perguruan tinggi, dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memimpin di kategori PTKIN (21 mahasiswa), sedangkan Institut Pertanian Bogor memimpin di kategori PTN (12 mahasiswa).
Proses Seleksi Ketat
Seleksi meliputi tahap administrasi, tes psikologi, dan wawancara, dibantu tim profesional dari Pusat Psikologi Terapan UIN Sunan Kalijaga. Dana program disalurkan melalui Baznas dan 18 LAZ nasional, termasuk Dompet Dhuafa, LazisMu, Rumah Zakat, dan YBM Brilian.
Pembinaan berkelanjutan akan dilakukan selama masa studi untuk memastikan penerima berprestasi, lulus tepat waktu, dan menjalankan aksi sosial di masyarakat. (*/)
Artikel ini telah dibaca 32 kali