Penghuni Kos di Jeruju Ditemukan Meninggal di Depan Pintu

Korban ditemukan meninggal dunia di depan pintu rumah kosnya Jalan Komyos Sudarso, Gang Pepaya, Pontianak Barat. Foto Septa Haryati

Pontianak – Warga di Kawasan Jeruju, Jalan Komyos Sudarso, Gang Pepaya, Pontianak Barat, seketika ramai. Mereka menemukan M. Saleh (52) terbujur kaku di depan pintu rumah kosnya, Senin (10/12) Siang. Pria paruh baya ini diduga meninggal dunia akibat sakit yang diderita.

Kapolsek Pontianak Barat mengungkapkan jika M. Saleh ditemukan pertama kali oleh Ariansyah yang lewat di kediaman korban. Ketika itu, Ariansyah melintas mengendarai sepeda motor di depan rumah kost korban menuju arah ujung gang, sekitar pukul 13.00 WIB. Saat dia melihat ke arah kanan, tampak pintu rumah terbuka dengan kondisi korban sudah terbaring di depan pintu dengan posisi tengkurap.

Anak korban ketika menandatangani surat penolakan otopsi yang diajukan Kepolisian. Foto Septa Haryati

“Kemudian Ariansyah melintas kembali, namun posisi korban tetap tidak berubah dari posisi semula,” ujar Kompol Bermawis di lokasi kejadian.

Baca :  Sidang Kasus Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada Digelar Tertutup di Kupang

Karena Ariansyah tidak berani untuk mengecek sendirian, dia langsung memanggil warga sekitar guna mengecek kondisi korban. Warga kemudian memeriksa kondisi korban dengan cara memegang pergelangan tangannya. Namun saat dicek denyut nadinya sudah tidak ada. Sehingga saksi menyatakan korban sudah meninggal dunia.

Tim Inafis Polresta Pontianak Kota yang ikut memeriksa kondisi korban, menyatakan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan. Pernyataan itu pun dikuatkan dari pengakuan anak korban, Susi. Sebab dia menungkapkan jika sebelumnya sang ayah sempat mengeluh sakit.

“Sudah beberapa bulan bapak ada mengeluh sakit  bagian dada, kalo udah sakit sering dikasih balsam dan penghangat di bagian dada yang sakit,” ungkapnya.

Baca :  OTT KPK di Sumut: Bobby Nasution Tegaskan Kesiapan Dipanggil dan Ingatkan Jajarannya Hindari Korupsi

Polsek Pontianak Barat mengarahkan pihak keluarga agar melakukan visum untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban. Namun mereka menolak dan jenazah korban langsung dibawa pulang oleh keluarganya ke daerah Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Rencananya keesokan hari korban akan dimakamkan di daerah Segedong, Kabupaten Mempawah.

“Kami dari pihak keluarga sudah ikhlas dan menerima atas kejadian ini, jadi kami tidak mau jika jenazah bapak menjalani proses otopsi,” jelas Susi. (Ata)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 2499 kali