Mempawah – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC melalui wadah komunitas peduli lingkungan bernama Employee Social Responsibility (ESR IPC) melaksanakan program Padat Karya Tunai (PKT), dengan turun ke lapangan dan mengajak warga melakukan bersih-bersih sampah dan penghijauan, di Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyi Kabupaten Mempawah, Kamis (21/11).
“acara ini adalah kegiatan kami IPC dalam rangka ulang tahun yang ke -27 yang jatuh pada tanggal 1 Desember. Ini serentak di seluruh cabang pelabuhan yang di bawah PT Pelindo II,“ jelas Komisaris Utama IPC, Tumpak Panggabean.
Kegiatan ini dilakukan secara serentak di seluruh Cabang IPC, termasuk salah satunya wilayah IPC Pontianak. Di Desa Sungai Limau, pegawai IPC peduli lingkungan atau disebut ESR IPC mengajak sekitar 300 warga yang tinggal di sekitar pelabuhan melakukan pembersihan pesisir pantai. Tak hanya itu, juga dilakukan penanaman 1.000 mangrove dan penempatan puluhan tempat sampah. ESR IPC juga berkolaborasi dengan tokoh muda, para influencer dan millenial BUMN di wilayah pontianak untuk mengkampanyekan pola hidup sehat, dengan membiasakan membuang sampah di tempat sampah.
“warga sengaja dilibatkan dalam kegiatan untuk menjaga lingkungannya sendiri. Selain mendapatkan manfaat jangka panjang dengan bersihnya lingkungan, warga yang terlibat juga menerima manfaat jangka pendek program PKT, termasuk fasilitas dan peralatan untuk kebersihan di lingkungan mereka masing-masing, “ jelas Tumpak Panggabean yang juga turut menanam mangrove dalam kegiatan ini.
Sementara itu, Bupati Mempawah Hj. Erlina yang juga turut hadir dalam kegiatan ini memberikan apresiasi kepada PT. Pelindo II. “saya ucapkan selamat datang dan terimakasih kepada Komisaris Utama PT Pelindo II beserta rombongan yang telah melaksanakan Padat Karya Tunai dengan menggiatkan kolaborasi antara generasi muda milenial IPC, para influencer dan warga sungai limau dan sungai kunyit umumnya,” ujarnya.
Menurut Erlina, kegiatan ini akan memberikan manfaat langsung kepada warga. Serta memberikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan mendukung program menjaga garis pantai dari erosi dan abrasi. Erlina meyakini, kegiatan juga semakin mempererat hubungan dan kerjasama yang selama ini telah terjalin dengan baik, antara Pemerintah Kabupaten Mempawah dan PT. Pelindo II. “harapan saya tentu dengan cepat selesainya proses pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing ini. Maka masyarakat Kabupaten Mempawah pada Umumnya dan Masyarakat Sungai Kunyit pada khususnya mendapat manfaat ekonomi yang sangat positif nantinya,” harapnya.
Tempat kegiatan ini merupakan kampung nelayan yang berada di pesisir pantai, yang tidak jauh dr proyek pembangunan pelabuhan terminal peti kemas internasional Kijing. Sebagai salah satu pelabuhan hub, nantinya Terminal Kijing akan menjadi gerbang utama ekspor – impor barang dari dan ke Kalimantan.
Pelabuhan Kijing dicalonkan menjadi salah satu dari tujuh hub utama di Indonesia, yang akan dilengkapi dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) di lahan seluas 200 hektare. Kemudia juga smelter alumina.
Sebagai salah satu proyek strategis nasional, Terminal Kijing akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Kalimantan. Serta menjadi pelabuhan paling modern di Kalimantan, karena dikembangkan dengan konsep digital port yang dilengkapi peralatan bongkar muat modern. (Zaini)
Artikel ini telah dibaca 1977 kali