Ragam  

Rayyan Arkan Dikha, Bocah Penari di Ujung Perahu Pacu Jalur yang Bikin Dunia Terkesima

Rayyan Arkan Dikha bocah asal Kuantan Singingi, Riau, mencuri perhatian dunia berkat aksinya yang penuh gaya saat menari di ujung perahu pacu jalur. Foto: tangkapan layer YouTube Banjarmasin Post News Video

KalbarOke.com — Seorang bocah asal Kuantan Singingi, Riau, mencuri perhatian dunia berkat aksinya yang penuh gaya saat menari di ujung perahu pacu jalur. Ia adalah Rayyan Arkan Dikha, siswa kelas 5 SD yang kini viral di media sosial global dengan tarian khas yang ia ciptakan sendiri. Bahkan disebut-sebut sebagai bentuk tertinggi dari “aura farming”, istilah internet untuk menampilkan kharisma maksimal.

Video Dikha yang mengenakan baju adat Melayu lengkap dengan tanjak (ikat kepala khas Riau), berdiri tegap di ujung perahu panjang sambil menari penuh percaya diri, telah ditonton jutaan kali di TikTok. Bahkan para atlet dunia seperti Travis Kelce, pembalap F1 Alex Albon, hingga tim sepak bola Paris Saint-Germain (PSG) ikut menirukan gayanya.

“Saya buat sendiri tariannya, spontan aja,” kata Dikha. Tarian ini muncul saat ia menjalani debut sebagai Togak Luan, penari di ujung perahu dalam ajang Pacu Jalur, lomba dayung tradisional khas Riau. Perannya adalah memberikan semangat kepada para pendayung yang rata-rata adalah orang dewasa.

Baca :  Raja Ayam Asap: Mahkota Kuliner Baru di Landak yang Bikin Lidah Bergoyang!

Tarian Dikha penuh gaya — mulai dari tiupan cium ke kiri dan kanan, gerakan tangan seperti roda berputar, hingga pose keseimbangan dengan ekspresi wajah yang nyaris tanpa emosi. Gaya khasnya ini kemudian melejit lewat tagar seperti #AuraFarmingKidOnBoat dan #BoatRaceKidAura, menjadikannya simbol viral baru internet.

Salah satu komentar populer menyebutnya “The Reaper”, julukan yang ia peroleh karena timnya selalu menang. “Bro ngalahin lawan sambil farming aura, gila sih,” tulis salah satu warganet.

Fenomena ini tak hanya membuat Dikha dikenal luas di jagat maya. Gubernur Riau bahkan menobatkannya sebagai Duta Budaya, dan minggu ini ia diundang ke Jakarta untuk bertemu menteri serta tampil di televisi nasional. Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi ketangkasan dan keseimbangan Dikha:

Baca :  Konsistensi Selama Empat Dekade Pradono di Dunia Sastra Dianugerahi Apresiasi

“Menari di ujung perahu saat lomba Pacu Jalur itu tidak mudah. Mungkin itu sebabnya anak-anak dipilih, karena lebih mudah menjaga keseimbangan.”

Ibu Dikha, Rani Ridawati, mengaku sempat khawatir ia bisa jatuh dan tertabrak dayung. Namun, menurutnya Dikha adalah perenang yang kuat dan selalu ada tim penyelamat siaga saat lomba berlangsung.

Meski belum tahu siapa itu Travis Kelce atau klub PSG, Dikha tetap merasa senang karena tariannya diakui dunia. “Teman-teman selalu bilang ‘kamu viral’, saya senang,” ujarnya sambil tersenyum malu.

Meski bercita-cita menjadi polisi, ia memberi pesan sederhana bagi siapa pun yang ingin mengikuti jejaknya: “Jaga kesehatan, teman-teman, biar bisa kayak aku.” (*/)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 80 kali