Sentilan Pedas “Bungben”: Soroti Prioritas Penolakan dan Tantang Tokoh Masyarakat untuk Melawan Perusak Moral Bangsa

Ilustrasi by Gemini Google.

KalbarOke.Com – Sebuah unggahan di platform media sosial Facebook oleh akun Beni Sulistyo (bungben) melontarkan kritik pedas terhadap fenomena penolakan di masyarakat, khususnya terhadap hal-hal yang dinilainya tidak berbahaya, sementara elemen-elemen perusak moral justru dibiarkan.

“Kita itu aneh… Gereja kita tolak, transmigrasi kita tolak. Padahal mereka ga pernah ngajarin keburukan juga ga pernah menebarkan kebatilan,” tulis Beni mengawali postingannya. Ia kemudian menegaskan, “Yang perlu kita tolak sekuat tenaga itu adalah bandar narkoba, karena menebarkan kerusakan bagi generasi muda. Yang mestinya harus kita tolak itu layanan judi online dan pinjaman online, prostitusi, sindikat oli palsu, ilegal logging.”

Tidak berhenti di situ, Beni Sulistyo juga menyentil ranah politik. Ia mengajak untuk serius menolak “partai politik yang tiap pemilu merusak moral masyarakat dengan suap/money politik dan narasi kebencian serta selalu menyodorkan calon pemimpin kepada rakyat yang menjadi calon tersangka korupsi!”

Baca :  Dari Meja Makan hingga Panggung Karaoke: Krisantus Blusukan, Jaring Aspirasi untuk Ketapang

Dalam tantangan terbukanya, Beni secara spesifik menyoroti Wakil Gubernur yang menolak transmigran dan tokoh masyarakat yang menolak rumah ibadah. “Ayo, pak wagub yang menolak transmigran juga tokoh masyarakat yang menolak rumah ibadah, berani gak… kita tolak elemen-elemen yang nyata-nyata telah merusak moral masyarakat,” tantangnya.

Beni bahkan menantang mereka untuk turun ke jalan. “Saya tantang kalian turun ke jalan bawa spanduk dan megaphone, bikin tenda lalu mogok makan tepat di depan istana negara atau di depan rumah Prabowo sekalian, untuk menolak semua yang telah merusak moral masyarakat termasuk menolak semua partai politik yang telah tercemar oleh koruptor? Saya tunggu!” tutupnya dengan nada menantang.

Unggahan ini sontak memicu berbagai reaksi dari warganet. Akun Bang Adeisnandar turut menyuarakan keprihatinannya. “Sama yg membabat hutan dgn dalih kesejahteraan masyarakat plus tambang tambang yg mengeruk isi bumi kita Kalimantan sementara masyarakat sekitar hidup masih melarat…,” tulisnya, menambahkan daftar perusak yang perlu ditolak.

Baca :  Demi Estetika Kawasan, Bupati Sujiwo Larang Atribut Parpol di Arteri Supadio

Sementara itu, akun Surianto M. Aini memberikan perspektif berbeda terkait transmigrasi. “Bukan bgitu konsepnya bg ben😌 Biarkan merekan migrasi dg sendirinya, bkrja dan mendapatkan penghasilan, setidaknya mreka ada ikhtiar. Kasus2 sebelumnya, byk tuh tanah2 yg di kasi cuma2, trnyata mereka jual, lalu blik lagi ke daerah asal, wlau tidak semua bgitu. Sedangkan masyarkat setempat bertungkus lumus mau cari tanah 2 ha, bahkan smpai merantau k luar negeri,” komentarnya, menyoroti kompleksitas isu transmigrasi dan dampaknya pada masyarakat lokal.

Polemik yang diangkat “bungben” ini membuka diskusi luas tentang prioritas dalam menjaga moral dan kesejahteraan masyarakat, serta tantangan dalam menghadapi berbagai isu sosial dan politik di Indonesia.

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 297 kali