KalbarOKe.com — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat merumuskan sejumlah kebijakan strategis untuk mengantisipasi dan merespons isu kesehatan terkini secara cepat, tepat, dan terkoordinasi. Langkah ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Kalbar, dr. Erna Yulianti, pada peringatan Dies Natalis ke-12 Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, Sabtu lalu.
Menurut dr. Erna, tantangan kesehatan masyarakat terus berkembang, sehingga diperlukan langkah terukur yang mencakup empat fokus utama.
Pertama, peningkatan akses pelayanan kesehatan primer dan rujukan, khususnya di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). Upaya ini dilakukan melalui penguatan Puskesmas, pemanfaatan layanan telemedicine, dan penugasan tenaga kesehatan strategis.
Kedua, peningkatan literasi dan partisipasi masyarakat lewat kampanye komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) berbasis komunitas maupun media sosial. Program ini menyoroti isu penting seperti vaksinasi, gizi seimbang, kesehatan mental, dan resistensi antimikroba.
Ketiga, pemanfaatan teknologi kesehatan digital dengan mengembangkan aplikasi kesehatan, rekam medis elektronik, serta dashboard pemantauan untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data dan mempercepat layanan kepada masyarakat.
Keempat, penguatan kolaborasi lintas sektor bersama sektor swasta, universitas, organisasi profesi, asosiasi, dan lembaga internasional. Fokusnya mencakup penanganan perubahan iklim, kesehatan reproduksi, pencegahan stunting, dan berbagai isu kesehatan lainnya.
“Kami berkomitmen memastikan setiap kebijakan mampu menjawab tantangan kesehatan masyarakat Kalbar, baik di wilayah perkotaan maupun daerah yang sulit dijangkau,” tegas dr. Erna.
Dengan strategi ini, Dinkes Kalbar berharap kualitas layanan kesehatan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan dapat meningkat secara signifikan, sekaligus memperkuat ketahanan sistem kesehatan daerah di tengah perubahan zaman. (*/)
Artikel ini telah dibaca 32 kali