Ragam  

Swatch Minta Maaf atas Iklan “Mata Sipit” yang Picu Boikot di China

Swatch terpaksa menarik iklan kontroversial yang dianggap melecehkan orang Asia dengan stereotipe "mata sipit". Publik China geram dan menyerukan boikot produk Swatch. Foto: Tangkapan layer YouTube Reuters

KalbarOke.com — Produsen jam tangan asal Swiss, Swatch, menuai badai kritik di China setelah merilis iklan yang menampilkan model menarik sudut matanya hingga menyerupai stereotipe “mata sipit”. Pose tersebut dianggap merendahkan orang Asia dan memicu kemarahan publik di media sosial, khususnya di platform Weibo.

Gelombang protes semakin besar dengan banyak warganet menyerukan boikot terhadap produk Swatch. “Mereka mencari uang dari kami tapi masih berani mendiskriminasi orang China. Kita tidak boleh lemah dengan tidak memboikot mereka,” tulis seorang pengguna Weibo.

Menanggapi kecaman tersebut, Swatch segera menarik iklan dan menyampaikan permintaan maaf resmi pada Sabtu 17 Agustus 2025 lalu. “Kami dengan tulus meminta maaf atas segala ketidaknyamanan atau kesalahpahaman yang mungkin ditimbulkan. Semua materi iklan terkait telah dihapus secara global,” ujar Swatch dalam pernyataan resminya.

Baca :  Pengda IJTI Kalbar Bersiap Gelar HUT ke-6 dengan Serangkaian Acara Menarik

Namun, permintaan maaf itu belum cukup meredam amarah publik. Seorang netizen menuliskan, “Mereka hanya takut kehilangan keuntungan. Bisa saja mereka minta maaf, tapi saya tidak akan memaafkan.”

China, Pasar Penting Swatch

China merupakan pasar krusial bagi Swatch, yang menyumbang sekitar 27 persen dari total pendapatan global perusahaan, termasuk dari Hong Kong dan Makau. Meski demikian, penjualan di wilayah tersebut belakangan menurun akibat perlambatan ekonomi. Swatch Group juga membawahi sejumlah merek jam mewah seperti Omega, Longines, dan Tissot.

Baca :  Sensasi Mancing Lele Raksasa di Sungai Jawi, Pancing Wali Kota untuk Gaungkan Cinta Parit Bersih

Bukan Kasus Pertama Boikot di China

Insiden ini menambah daftar panjang boikot terhadap merek asing di China. Pada 2018, Dolce & Gabbana diboikot akibat iklan yang dinilai merendahkan budaya China. Tahun 2021, giliran H&M, Nike, dan Adidas menghadapi boikot usai mengkritik isu dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang. Bahkan Uniqlo sempat menjadi sasaran boikot setelah menolak penggunaan kapas Xinjiang.

Dengan kontroversi terbaru ini, Swatch menghadapi tantangan besar untuk menjaga reputasi dan memulihkan kepercayaan konsumen China, salah satu pasar terbesarnya di dunia. (*/)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 29 kali