Kasus Penyiraman Air Keras Didalangi Napi Jaringan Narkotika

Polresta Pangkalpinang ungkap kasus penyiraman air keras yang didalangi narapidana di Lapas Narkotika. Dua pelaku ditangkap, diduga juga terlibat pembakaran rumah dan rencana aksi lainnya. Foto: Divisi Humas Polri

KalbarOke.com – Polresta Pangkalpinang berhasil mengungkap kasus penyiraman air keras yang sempat menghebohkan masyarakat. Dua pelaku utama, FS alias K dan Ry, ditangkap tim Jatanras Polda Kepulauan Bangka Belitung pada Sabtu malam 16 Agustus 2025, tiga hari setelah peristiwa yang terjadi pada 13 Agustus 2025.

Kapolresta Pangkalpinang, Kombes Pol Max Mariners, menjelaskan bahwa aksi brutal ini dilakukan atas perintah seorang narapidana di Lapas Narkotika Pangkalpinang. Para pelaku dijanjikan imbalan sebesar Rp5 juta untuk melukai targetnya.

“Pelaku mengakui bahwa penyiraman air keras dilakukan atas perintah narapidana. Barang bukti berupa sepeda motor dan cairan kimia yang sudah disiapkan dalam botol turut diamankan,” kata Kombes Pol Max saat konferensi pers di Aula SAR Polresta Pangkalpinang, Kamis 21 Agustus 2025.

Baca :  PERURI dan JAM DATUN Perkuat Sinergi Hukum Mitigasi Risiko Bisnis di BUMN

Tidak hanya itu, hasil penyelidikan juga mengungkap keterlibatan FS dalam kasus lain. Ia terbukti sebagai pelaku utama dalam pembakaran rumah milik seseorang berinisial Ns yang terjadi beberapa waktu lalu. Aksi tersebut dilakukan pada siang hari dan sempat menimbulkan keresahan warga.

Lebih mengejutkan lagi, polisi menemukan rencana aksi ketiga yang sudah disiapkan para pelaku. Mereka telah melakukan survei lokasi dan bahkan menggambar target. Jika berhasil, FS dan Ry dijanjikan bayaran hingga Rp40 juta.

Baca :  Kecurangan Beras Raup Omzet Rp5 Miliar, Enam Pelaku Raup Untung dari Manipulasi Mutu

“Beruntung aksi tersebut berhasil digagalkan berkat penangkapan yang lebih dulu dilakukan,” tegas Kombes Pol Max.

Kasus ini menegaskan keterkaitan erat antara tindak pidana penganiayaan berencana dengan jaringan narkotika yang dikendalikan dari dalam lapas. Polisi memastikan akan terus mendalami kasus ini untuk membongkar aktor intelektual di balik layar serta mencegah aksi serupa terulang kembali. (*/)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 85 kali