Viral Hoax Bullying Santri di Kubu Raya Terungkap, Kasus Berakhir Damai dengan Restorative Justice

Viral Hoax Bullying Santri di Kubu Raya Terungkap, Kasus Berakhir Damai dengan Restorative Justice. (Foto: Humas Polres)

Klarifikasi Polisi: Viral Santri Dibully Ternyata Hoaks

KalbarOke.Com – Sebuah video yang sempat viral di media sosial, mengklaim bahwa seorang santri di Pondok Pesantren Asy Sayfi’iyah, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya, menjadi korban bullying oleh tenaga pendidiknya.

Setelah dilakukan penelusuran oleh pihak kepolisian, kabar tersebut dipastikan tidak benar. Polisi mengklarifikasi bahwa kejadian sebenarnya adalah perkelahian antara sesama santri.

Bhabinkamtibmas Desa Punggur Kecil, Aipda Deni Ardiansyah, bersama Kepala Dusun Kenanga Baharudin dan pengurus RW, telah melakukan pengecekan langsung. Hasilnya, tidak ditemukan adanya tindakan kekerasan dari tenaga pendidik kepada santri.

Baca :  Dua WNA Malaysia dan Cina Selundupkan 1,7 Kg Happy Water di Bandara Soetta

Kronologi Perkelahian Antarsantri

Peristiwa ini bermula pada Selasa, 9 September 2025, saat seorang tenaga pendidik menemukan dua santri tengah bergurau. Saat ditegur, salah satu santri tidak terima dan memicu perkelahian dengan temannya. Pertikaian ini berhasil dilerai oleh pengasuh pondok.

Namun, salah satu santri sempat melarikan diri dan mengaku dipukul saat berada di sebuah warung. Pengakuannya direkam oleh warga dan menjadi viral, memicu kabar hoaks tentang bullying tersebut.

Restorative Justice Jadi Jalan Tengah

Kasus ini akhirnya diselesaikan melalui jalur restorative justice di Kantor Desa Punggur Kecil pada Rabu, 10 September 2025. Mediasi dihadiri oleh orang tua kedua santri, pengurus pondok pesantren, Kepala Dusun, dan Bhabinkamtibmas.

Baca :  Sindikat Judi Online Internasional Terbongkar Sita Rp16,4 Miliar dan Bekukan 76 Rekening

Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan telah menandatangani surat pernyataan tanpa paksaan. Kapolsek Sungai Kakap, IPDA Dollas Zimmi, melalui Kasubsie Penmas Aiptu Ade, menegaskan bahwa kedua santri kini sudah berdamai, kembali berteman, dan beraktivitas normal di pondok.

Aiptu Ade juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum jelas kebenarannya.