KalbarOke.Com – Rombongan Kafilah Musabaqah Qira’atil Kutub (MQKN) Tingkat Nasional-Asia Tenggara dari Provinsi Kalimantan Barat telah bertolak menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Keberangkatan dilakukan dari Bandara Internasional Supadio Kubu Raya menuju Bandara Internasional Hasanuddin pada Selasa (30/9/2025) siang.
Keikutsertaan Kalbar dalam MQKN 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan santri dan mahasantri dalam kajian dan pendalaman Kitab Kuning, sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan.
MQKN kali ini dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, dan dijadwalkan berlangsung pada tanggal 1 hingga 6 Oktober 2025, mengusung tema “Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian dengan Kitab Turats.”
Komposisi Kafilah: Jumlah Santri Jauh Lebih Sedikit dari Panitia dan Pendamping
Dalam keterangan pers saat di Bandara Supadio, Ketua Kafilah MQKN Kalbar, Nahruji, yang juga Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS) Kanwil Kemenag Kalbar, merinci komposisi total rombongan yang berjumlah 32 orang.
Rincian komposisi tersebut memicu sorotan karena jumlah peserta yang akan berlomba jauh lebih sedikit dibanding pihak pendukung. Komposisi kafilah Kalbar adalah sebagai berikut:
• Santri Peserta Lomba: 15 orang
• Pendamping Kabupaten/Kota: 8 orang
• Panitia dari Kanwil Kemenag Kalbar: 9 orang
Dengan komposisi ini, total 17 orang (panitia dan pendamping) mendampingi 15 orang santri peserta lomba. Jumlah panitia dan pendamping bahkan sedikit lebih banyak daripada santri yang menjadi inti dari kegiatan musabaqah tersebut.
Asal Pondok Pesantren Santri dan Kehadiran Pejabat Pendamping
Sebanyak 15 santri yang menjadi utusan Kalbar berasal dari beberapa pondok pesantren di sejumlah kabupaten/kota, di antaranya:
• Pondok Pesantren Walisongo Pontianak (4 orang)
• Pondok Pesantren Mambaul Khairat Ketapang (1 orang)
• Miftahul Ulum Kubu Raya (1 orang)
• Abdussalam Kubu Raya (1 orang)
• An-Nur Bengkayang (2 orang)
• Babul Ulum Mempawah (1 orang)
• Khairul Hikmah Mempawah (1 orang)
• Al-Iman Sintang (1 orang)
• Nurul Amin Kubu Raya (3 orang)
Sejumlah pejabat Kanwil Kemenag Kalbar dan Kepala Kemenag Kabupaten/Kota juga turut serta mendampingi rombongan. Mereka termasuk Kepala Kemenag Kabupaten Kubu Raya dan Sintang, serta beberapa Ketua Tim dan Kepala Seksi (Kasi) dari Kanwil dan Kemenag Kabupaten.
Pertanyaan Belum Terjawab: Tupoksi Panitia dan Sumber Dana
Pihak redaksi telah mencoba meminta konfirmasi kepada Kanwil Kemenag Kalbar terkait hal yang menjadi sorotan, yaitu mengenai nama-nama dan rincian tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) spesifik dari sembilan panitia Kanwil yang tergabung dalam kafilah tersebut.
Pertanyaan mengenai sumber dana keberangkatan kafilah juga telah diajukan. Namun, melalui Katim Humas, Data dan Informasi, Aspari, pihak Kanwil Kemenag Kalbar hanya memberikan jawaban yang merujuk pada keterangan komposisi rombongan yang telah disampaikan sebelumnya.
Hal ini menyisakan pertanyaan di tengah publik mengenai efektivitas dan efisiensi anggaran dalam pengiriman delegasi, mengingat tingginya rasio jumlah panitia dan pendamping dibandingkan dengan santri peserta yang menjadi fokus utama Musabaqah Qira’atil Kutub.