KalbarOke.com – Pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah berkomitmen menurunkan biaya haji tahun 2026. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menutup kebocoran anggaran dan memangkas kerja sama dengan pihak penyedia layanan (syarikah) di Arab Saudi.
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan jumlah syarikah yang semula delapan kini hanya tersisa dua. Pemangkasan itu berdampak pada turunnya biaya syarikah dari 2.300 riyal menjadi 2.100 riyal per jamaah.
“Kami fokus menutup berbagai kebocoran dan biaya yang tidak perlu. Selama ini, kebocoran diperkirakan mencapai 20–30% atau sekitar Rp5 triliun dari total biaya penyelenggaraan haji sekitar Rp17 triliun,” ungkap Dahnil.
Selain efisiensi kerja sama dengan syarikah, pemerintah juga akan melibatkan Kejaksaan Agung untuk mengawasi jalannya penyelenggaraan haji, mulai dari proses pengadaan hingga distribusi layanan.
Dahnil menegaskan, langkah ini merupakan bentuk keseriusan Kementerian Haji dan Umrah dalam menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto agar biaya haji bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas layanan jamaah.
“Kami optimis, biaya haji 2026 dapat kembali diturunkan sesuai arahan Presiden,” tambahnya. (*/)