Kementerian Haji Target Turunkan Biaya Haji 2026, Dahnil Anzar Ungkap Kebocoran Rp5 Triliun

Kementerian Haji dan Umrah berupaya menekan biaya haji 2026 dengan memangkas jumlah syarikah dan kebocoran dana capai 20–30% atau setara Rp5 triliun. Foto: tangkapan layer YouTube PonTV

KalbarOke.com – Pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah berkomitmen menurunkan biaya haji tahun 2026. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menutup kebocoran anggaran dan memangkas kerja sama dengan pihak penyedia layanan (syarikah) di Arab Saudi.

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan jumlah syarikah yang semula delapan kini hanya tersisa dua. Pemangkasan itu berdampak pada turunnya biaya syarikah dari 2.300 riyal menjadi 2.100 riyal per jamaah.

“Kami fokus menutup berbagai kebocoran dan biaya yang tidak perlu. Selama ini, kebocoran diperkirakan mencapai 20–30% atau sekitar Rp5 triliun dari total biaya penyelenggaraan haji sekitar Rp17 triliun,” ungkap Dahnil.

Baca :  Presiden Prabowo Akan Panggil Pejabat Terkait Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis

Selain efisiensi kerja sama dengan syarikah, pemerintah juga akan melibatkan Kejaksaan Agung untuk mengawasi jalannya penyelenggaraan haji, mulai dari proses pengadaan hingga distribusi layanan.

Dahnil menegaskan, langkah ini merupakan bentuk keseriusan Kementerian Haji dan Umrah dalam menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto agar biaya haji bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas layanan jamaah.

Baca :  Isu Sri Mulyani Mundur dari Menkeu: Fakta, Respons, dan Klarifikasi Resmi Pemerintah

“Kami optimis, biaya haji 2026 dapat kembali diturunkan sesuai arahan Presiden,” tambahnya. (*/)