Bangunan Musala Ponpes Al Khoziny Roboh di Sidoarjo, Tim Gabungan Fokus Evakuasi Korban

Bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, roboh saat pengecoran lantai 4. Polda Jatim bersama tim gabungan fokus pada evakuasi dan penyelamatan korban. Foto: Divisi Humas Polri

KalbarOke.com – Musala di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, roboh saat proses pengecoran lantai 4 pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Polda Jawa Timur menegaskan bahwa penyelamatan dan evakuasi korban menjadi prioritas utama pascainsiden tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, dalam keterangannya di Mapolda Jatim pada Senin malam menyampaikan bahwa tim gabungan masih bekerja di lokasi. “Evakuasi dan penyelamatan korban merupakan prioritas utama karena menyangkut sisi kemanusiaan,” tegasnya.

Untuk mendukung proses penanganan, Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jatim telah menyiapkan posko identifikasi korban di sekitar lokasi. Posko tersebut mulai beroperasi sejak Senin malam untuk menghimpun data antemortem maupun postmortem jika diperlukan.

Baca :  Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia pada Solusi Dua Negara di Sidang Umum PBB

“Kami juga mendirikan posko tim gabungan yang terdiri dari Polri, Basarnas, dan BPBD Jatim. Selain itu, ada posko kesehatan bagi keluarga korban maupun santri yang membutuhkan perawatan,” jelas Jules.

Meski demikian, pihak kepolisian belum dapat memastikan jumlah korban yang masih terjebak. Komunikasi intensif terus dilakukan dengan pengurus pesantren guna memastikan jumlah santri maupun pihak lain yang berada di dalam bangunan saat musibah terjadi.

Baca :  Pemerintah Serahkan 18 Nama Calon Komite BPH Migas ke DPR RI, Berikut Daftar Kandidatnya

“Kami masih terus melakukan pencarian. Evakuasi tidak akan dihentikan sampai dipastikan tidak ada korban yang tertinggal di reruntuhan,” tambahnya.

Jules juga berharap agar seluruh korban yang masih terjebak bisa segera ditemukan dan mendapatkan pertolongan cepat. “Kami berupaya maksimal agar proses evakuasi berjalan lancar,” pungkasnya. (*/)