Bantu Hemat Uang Jajan: Siswa SMKN 5 Pontianak Siap Terima Menu Apapun dari Program MBG

Bantu Hemat Uang Jajan: Siswa SMKN 5 Pontianak Siap Terima Menu Apapun dari Program MBG. (Foto: Adpim)

KalbarOke.Com – Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 (SMKN 5) Pontianak mendapat sambutan hangat, terutama dari sisi manfaat ekonomi yang dirasakan langsung oleh siswa. Yakop, salah satu siswa yang akrab disapa Jack, mengungkapkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk menghemat uang jajan harian.

Siswa tersebut bahkan menyatakan kesediaannya untuk menerima jenis makanan apa pun yang disajikan oleh dapur MBG, asalkan program ini terus berlanjut.

“Perasaan saya senang sekali. Karena dengan adanya MBG, uang jajan saya bisa dihemat lagi,” ujar Jack. Ia menambahkan, “Saya pun menerima apapun itu menu yang disediakan, untuk bisa menghemat uang jajan saya.”

Sikap ini mencerminkan pandangan positif dari kalangan pelajar yang merasakan langsung dampak baik dari inisiatif penyediaan makanan bergizi di sekolah, sekaligus membantu mereka mengelola keuangan pribadi secara lebih bijak.

Gubernur Tinjau Langsung Kualitas dan Kelayakan Menu

Baca :  Dugaan Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis Ketapang, Pihak Yayasan Ungkap Kejanggalan

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, turut meninjau langsung implementasi program ini di SMKN 5 Pontianak pada Rabu (1/10/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelayakan dan kandungan gizi dari menu yang disajikan kepada para siswa.

Gubernur Norsan bahkan berkesempatan menikmati menu MBG bersama para siswa untuk mencicipi rasa dan mengecek kualitas makanan.

“Alhamdulillah setelah saya lihat, menu Makan Bergizi hari ini cukup memenuhi syarat makanan bergizi. Ada nasi yang mengandung karbohidrat, tempe sebagai sumber protein, sayur sebagai sumber serat, kemudian ada telur dan buah,” ungkap Norsan.

Instruksi Keras Gubernur: Jaminan Kebersihan dan Sanksi Berat

Fokus utama Gubernur dalam tinjauan ini adalah pada aspek kualitas dan keamanan makanan. Ria Norsan memberikan instruksi keras kepada seluruh pihak yang terlibat—mulai dari dapur MBG, penyalur, hingga pihak sekolah—untuk selalu menjaga kebersihan dan kualitas makanan.

“Kita mau ke depannya tidak ada siswa/i yang keracunan, mungkin karena menu yang disajikan kurang sehat dan bersih… Sebelum membagikan dicicipi dulu, kalau rasanya sudah asam (basi) jangan dibagikan,” tegasnya.

Baca :  Panglima TNI Resmikan 339 SPPG, Salurkan 378 Ribu Paket Makan Bergizi Gratis

Gubernur juga menegaskan adanya sanksi tegas, termasuk pencabutan izin dan penutupan, bagi yayasan atau dapur yang terbukti melanggar standar kualitas dan kebersihan. Evaluasi ini menekankan pentingnya pengawasan, terutama terkait waktu pengolahan hingga penyajian, agar makanan tetap layak konsumsi.

Harapan Siswa untuk Konsistensi Program

Meskipun merasa senang dan terbantu, Jack menyampaikan harapannya agar program MBG ini dapat terus berjalan secara konsisten. Di akhir pernyataannya, ia menyampaikan terima kasih kepada para inisiator program.

“Terima kasih kepada Pak Presiden dan Pak Gubernur karena sudah menyediakan program MBG-nya,” tutup Jack.

Program MBG ini diharapkan tidak hanya mendukung pemenuhan gizi siswa, tetapi juga mengajarkan pengelolaan sumber daya secara bijak, sekaligus meringankan beban pengeluaran keluarga.