KalbarOke.Com β Ibu kota Kalimantan Barat, Kota Pontianak, kian menegaskan posisinya sebagai destinasi utama bagi pelajar dari berbagai daerah untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam mendukung ekosistem pendidikan tinggi menjadi kunci, terutama mengingat besarnya kontribusi mahasiswa terhadap dinamika kota.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengungkapkan bahwa jumlah mahasiswa yang menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Pontianak saat ini mencapai sekitar 45 ribu orang.
“Kehadiran mahasiswa, bukan hanya memperkuat dinamika akademik, tetapi juga menjadi penggerak perekonomian kota,” ujar Edi Kamtono usai membuka Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas PGRI Pontianak pada Rabu (1/10/2025).
Dukungan Infrastruktur dan Kolaborasi Akademik Pemkot
Pemkot Pontianak menyatakan akan terus memberikan dukungan infrastruktur yang menunjang kegiatan universitas. Kolaborasi antara pemerintah dan akademisi juga diperkuat untuk menjaga iklim akademik yang kondusif agar ekosistem kota semakin positif. Puluhan ribu mahasiswa ini tersebar di berbagai kampus besar seperti Universitas Tanjungpura, Universitas PGRI, Politeknik Negeri Pontianak, dan perguruan tinggi lainnya.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan belajar-mengajar sekaligus memajukan potensi mahasiswa.
Pesan Wali Kota untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045
Dalam kesempatan bertemu dengan 1.982 mahasiswa baru Universitas PGRI, Wali Kota Edi Kamtono mengingatkan pentingnya mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus dan membangun karakter. Dengan tema Inovatif, Berkarakter, dan Berdaya Saing Global, ia mendorong mahasiswa untuk aktif mengembangkan diri.
βHal ini menjadi bekal untuk menimba ilmu dan meningkatkan kapasitas dalam menghadapi tantangan ke depan,β ungkapnya.
Generasi muda, lanjut Edi, harus dipersiapkan secara matang untuk menghadapi target Indonesia Emas 2045. Mengingat potensi sumber daya alam Kalbar yang melimpah, dibutuhkan generasi produktif yang mampu bersaing di kancah global melalui kemampuan kolaboratif dan sinergis.
Selain menguasai ilmu pengetahuan, mahasiswa juga didorong untuk mengasah kemampuan bahasa asing serta memanfaatkan media sosial secara cerdas dan positif guna meningkatkan daya saing di tingkat internasional.
“Jadilah pelajar yang haus akan ilmu, jangan takut gagal. Aktiflah dalam organisasi, jadilah agen perubahan bagi masa depan Pontianak, Kalimantan Barat, dan Indonesia,β tutupnya.