KalbarOke.Com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan, menyerukan pentingnya bagi setiap masjid di Kalbar untuk bertransformasi menjadi pusat multifungsi, tidak hanya sebatas tempat ibadah ritual. Dorongan ini disampaikan Gubernur saat menghadiri perayaan satu tahun perjalanan Saujana Coffee & Eatery di Pontianak, sebuah unit bisnis yang dikembangkan oleh Masjid Ismuhu Yahya, pada Jumat (3/10/2025).
Kehadiran Gubernur yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalbar ini semakin memperkuat pandangan bahwa masjid harus berani mengambil peran lebih dalam menciptakan kemandirian dan kekuatan ekonomi umat, salah satunya melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Tiga Fungsi Utama Masjid Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)
Peringatan satu tahun Saujana Coffee & Eatery tersebut turut dihadiri oleh ulama terkemuka, Ustadz Abdul Somad (UAS), yang hadir dalam rangkaian agenda Maulid Akbar di Pontianak.
Dalam kesempatan tersebut, UAS menyampaikan pandangannya mengenai tiga fungsi utama masjid:
1. Keilmuan: Unggul dalam kegiatan kajian ilmu atau pengajian.
2. Sosial: Mampu menjalankan peran sosial, seperti penyediaan ATM Beras atau bantuan sejenis.
3. Enterpreneur: Mampu menjadi penggerak ekonomi melalui jaringan bisnis.
UAS secara khusus menyatakan kekagumannya terhadap Masjid Ismuhu Yahya karena mampu mengintegrasikan ketiga fungsi tersebut. “Masjid Ismuhu Yahya memiliki ketiga-tiganya, baik kajian ilmu seperti pengajian, kemudian sosial seperti ATM dan beras, serta jaringan bisnis seperti UMKM. Nah, inilah yang harus menjadi contoh bagi masjid yang lain,” ujar UAS.
Dorongan Gubernur Kalbar: Masjid sebagai Penggerak Roda Ekonomi
Senada dengan pandangan ulama, Gubernur Ria Norsan secara konsisten menyuarakan agar pengurus masjid dan jamaah didorong untuk berani mengambil peran lebih dalam sektor ekonomi umat. Konsep masjid sebagai pusat multifungsi dan penggerak roda ekonomi menjadi kunci.
“Dengan cara pandang seperti ini, secara tidak langsung dapat mendorong para pengurus masjid dan jamaah untuk berani mengambil peran lebih dalam menciptakan kemandirian dan kekuatan ekonomi umat melalui pemberdayaan UMKM,” pungkas Gubernur.
Diharapkan, dengan bertransformasi menjadi pusat multifungsi, masjid-masjid di Kalimantan Barat tidak hanya menjadi pusat spiritual, tetapi juga sentra kegiatan sosial, pendidikan, dan ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.