KalbarOke.Com – Aliansi Forum Masyarakat Madani Kalimantan Barat Bergerak bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) Lembaga Persaudaraan Bugis Melayu (LPBM) secara resmi mengeluarkan pernyataan sikap. Pernyataan ini bertujuan menyikapi berbagai isu dan opini yang berkembang luas di masyarakat terkait Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan.
Langkah bersama dua entitas masyarakat ini dilakukan sebagai upaya menjaga kondusivitas sosial dan kerukunan di tengah berbagai spekulasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Seruan Ormas: Jangan Terprovokasi Isu dan Jaga Persatuan
Ketua Aliansi Forum Masyarakat Madani Kalbar Bergerak, Husni Tamren, bersama Ketua LPBM, Daeng Fitrah, secara kompak mengimbau masyarakat untuk menahan diri dari segala bentuk penghakiman di ruang publik.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya, serta tidak ikut menyebarkan informasi yang berpotensi memecah belah persatuan. Mari kita jaga kedamaian dan kerukunan di Kalimantan Barat,” ujar Husni Tamren.
Mereka menekankan pentingnya sikap objektif, adil, dan kritis terhadap informasi, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh opini menyesatkan.
Hormati Proses Hukum: Aparat Diminta Bekerja Profesional
Sementara itu, Daeng Fitrah menegaskan bahwa kepercayaan penuh harus diberikan kepada institusi penegak hukum. Masyarakat diminta untuk tidak mendahului proses yang sedang berjalan.
“Kita harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Jangan ada penghakiman di ruang publik. Biarkan aparat bekerja secara profesional dan sesuai aturan yang berlaku, baik itu Polri, Kejaksaan, maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” tegas Daeng Fitrah, menekankan prinsip praduga tak bersalah.
Pernyataan sikap ini ditutup dengan pantun khas Melayu sebagai pesan damai dan penguatan persaudaraan:
Pergi belanja ke Pasar Flamboyan,
Baik budi paling tampan.
Mari jaga persaudaraan dan kedamaian,
Untuk Kalimantan Barat yang aman dan sejahtera.
Langkah Aliansi Masyarakat Madani Kalbar Bergerak dan Ormas LPBM ini menegaskan bahwa tokoh-tokoh masyarakat berupaya menjadi penengah dan mendinginkan suasana di tengah dinamika politik dan hukum yang tengah dihadapi Kalimantan Barat.