KalbarOke.com — Indonesia kembali kehilangan salah satu putri terbaiknya. Hj. Karlinah Umar Wirahadikusumah binti Djajaatmaja, istri dari Wakil Presiden ke-4 Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Umar Wirahadikusumah, wafat pada Senin 6 Oktober 2025 pukul 04.33 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, dalam usia 95 tahun.
Almarhumah dikenal luas sebagai tokoh di balik berdirinya Masjid Raya Bani Umar dan Wakaf Bani Umar di Bintaro, Tangerang Selatan—sebuah amal jariah monumental yang telah memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Perempuan Cerdas dan Dermawan
Lahir di Bandung, 30 Juli 1930, Karlinah dikenal sebagai sosok yang mandiri, pekerja keras, dan peduli terhadap sesama. Dalam buku “Karlinah Umar Wirahadikusumah: Bukan Sekadar Istri Prajurit” karya Herry Gendut Janarto (2010), ia digambarkan sebagai figur yang rendah hati dan aktif dalam berbagai organisasi sosial.
Di masa mudanya, ia sempat berprofesi sebagai guru SMP dan SMA sebelum kemudian mendedikasikan diri untuk berbagai kegiatan sosial. Karlinah merupakan pendiri Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan menjabat sebagai Ketua Umum YKI selama hampir dua dekade (1978–1996).
Tak berhenti di situ, ia juga menggagas Yayasan Pantara pada 1996, bersama Dr. dr. Atie W. Soekandar, yang membuka sekolah inklusi bagi anak-anak dengan kesulitan belajar di Duren Sawit, Jakarta Timur. Ia meyakini bahwa “tidak ada anak yang bodoh, hanya ada anak yang belum mendapat penanganan yang tepat.”
Kiprah Sosial Tak Pernah Surut
Selain YKI dan Pantara, Karlinah juga dipercaya sebagai Ketua Umum Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), serta aktif di Persit Kartika Chandra Kirana.
Meski suaminya telah purna tugas dari dunia militer dan politik, semangat pengabdian Karlinah tak pernah padam. Ia tetap aktif melayani masyarakat dan dikenal sebagai perempuan berjiwa sosial yang berintegritas, sederhana, dan religius.
Sosok Pendamping Sejati Seorang Negarawan
Suaminya, Umar Wirahadikusumah, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia—mantan Panglima Kodam Jaya, Kepala Staf Angkatan Darat (1969–1973), dan Wakil Presiden RI periode 1983–1988.
Sebagai pendamping hidup, Karlinah dikenal setia, sabar, dan bijak, senantiasa menjaga kehormatan keluarga serta menjadi cerminan perempuan Indonesia yang berakhlak dan berkepribadian luhur.
Dalam keseharian, ia dikenal anggun dengan busana kebaya dan sanggul khas Indonesia, serta tegas menolak gaya hidup hedonis. Ia kerap mengingatkan bahwa “kesibukan karier tidak boleh membuat seorang ibu lalai terhadap keluarganya.”
Warisan Abadi: Masjid dan Wakaf Bani Umar
Salah satu peninggalan terbesar almarhumah adalah Masjid Raya Bani Umar, yang berdiri megah di Jalan Graha Bintaro Raya, Parigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Masjid ini dibangun pada 2007 sebagai perwujudan cita-cita sang suami, Umar Wirahadikusumah, yang belum sempat terealisasi semasa hidupnya.
Masjid tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Oktober 2008, dan kini menjadi pusat dakwah, pendidikan, dan pelayanan sosial umat.
Di bawah pengelolaan Wakaf Bani Umar, masjid ini memiliki berbagai fasilitas, antara lain aula serbaguna, poliklinik gratis bagi dhuafa, layanan ambulans dan jenazah, serta lembaga zakat dan pendidikan anak usia dini (KB-TK Islam Bani Umar).
“Masjid ini adalah amanat Bapak Umar untuk menjadi tempat yang teduh, nyaman, dan bermanfaat bagi umat,” tutur Karlinah dalam sambutannya kala peresmian masjid.
Dikenang Sebagai Teladan Perempuan Indonesia
Selain kiprah sosialnya, Karlinah juga dikenal sebagai sosok yang menjunjung tinggi nilai budaya dan kesopanan. Ia bahkan pernah dianugerahi sebagai salah satu dari 10 Penutur Bahasa Indonesia Terbaik pada peringatan Bulan Bahasa 1980.
Dalam kehidupan pribadi, ia tetap menanamkan nilai luhur kepada keluarga, termasuk melestarikan bahasa Sunda di rumah sebagai bentuk cinta terhadap warisan daerah.
Kepergian Seorang Teladan
Jenazah almarhumah disemayamkan di kediamannya, Jalan Teuku Umar No. 61, Menteng, Jakarta Pusat, dan dimakamkan usai salat zuhur di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata dengan upacara militer.
Wajahnya yang teduh dan damai menjadi kesan terakhir bagi para pelayat. Indonesia berduka atas kepergian sosok inspiratif yang hidup dengan ketulusan dan meninggalkan warisan nyata bagi bangsa.
Selamat jalan, Ibu Karlinah Umar Wirahadikusumah. Semoga Allah SWT menempatkanmu di tempat terbaik di sisi-Nya, bersama para salihah yang telah menebar manfaat bagi umat. (*/)