KalbarOke.com — Seluruh badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia resmi menyesuaikan harga produk non-subsidinya. Kenaikan ini mulai berlaku pada Minggu, 6 Oktober 2025, dan tercatat di seluruh SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR, hingga Vivo Energy Indonesia.
Kebijakan penyesuaian harga tersebut dilakukan setelah periode stabil sepanjang September 2025. Kini, masyarakat perlu merogoh kocek sedikit lebih dalam untuk jenis BBM non-subsidi seperti Pertamina Dex, Dexlite, Shell V-Power, BP Ultimate, hingga Revvo 95.
Kenaikan Harga BBM Pertamina
Dari seluruh produk Pertamina, hanya dua jenis yang mengalami perubahan harga, yaitu Pertamina Dex dan Dexlite.
Pertamina Dex: naik dari Rp 13.850 menjadi Rp 14.000 per liter
Dexlite: naik dari Rp 13.600 menjadi Rp 13.700 per liter
Sementara jenis Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green masih bertahan di harga bulan sebelumnya.
Harga BBM Pertamina DKI Jakarta (per 6 Oktober 2025):
Pertamax: Rp 12.200/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
Pertamax Green: Rp 13.000/liter
Pertamina Dex: Rp 14.000/liter
Dexlite: Rp 13.700/liter
Shell Indonesia Naikkan Semua Jenis BBM
Kenaikan juga terjadi di seluruh produk Shell Indonesia. Meski stok di beberapa SPBU belum sepenuhnya diperbarui, harga baru sudah tertera di situs resmi perusahaan.
Harga BBM Shell (per 6 Oktober 2025):
Shell Super: Rp 12.890/liter
Shell V-Power: Rp 13.420/liter
Shell V-Power Diesel: Rp 14.270/liter
Shell V-Power Nitro+: Rp 13.590/liter
BP-AKR dan Vivo Energy Ikut Sesuaikan Harga
Dua perusahaan swasta lainnya, BP-AKR dan Vivo Energy Indonesia, turut menaikkan harga jual BBM mereka di seluruh jaringan SPBU.
Harga BBM BP-AKR (per 6 Oktober 2025):
BP 92: Rp 12.890/liter
BP Ultimate: Rp 13.420/liter
BP Ultimate Diesel: Rp 14.270/liter
Harga BBM Vivo Energy Indonesia (per 6 Oktober 2025):
Revvo 90: Rp 12.810/liter
Revvo 92: Rp 12.890/liter
Revvo 95: Rp 13.420/liter
Diesel Primus Plus: Rp 14.270/liter
Penyesuaian Harga BBM Non Subsidi
Kenaikan harga BBM non-subsidi ini merupakan bagian dari mekanisme penyesuaian harga berkala, yang mengikuti fluktuasi harga minyak mentah dunia (ICP) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Meski begitu, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tetap tidak mengalami perubahan, sesuai kebijakan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.
Dengan kenaikan ini, harga BBM non-subsidi di Indonesia kini relatif seragam di antara penyedia swasta maupun Pertamina. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM sesuai spesifikasi kendaraan serta memantau pembaruan harga resmi melalui situs badan usaha masing-masing. (*/)