Bupati Kubu Raya Sentil Angkasa Pura II: “Kok Baru Bangun Tidur?” Soal Lampu Hias Jalan

Bupati Kubu Raya, Sujiwo. | Bupati Kubu Raya Sentil Angkasa Pura II: "Kok Baru Bangun Tidur?" Soal Lampu Hias Jalan (Foto: Prokopim)

KalbarOke.Com – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menanggapi keluhan yang ia terima dari pihak PT Angkasa Pura II Supadio terkait pemasangan lampu hias dan penerangan jalan umum (PJU) yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya di area sekitar tugu bandara.

Sujiwo menegaskan bahwa pemasangan lampu-lampu tersebut adalah upaya nyata Pemkab Kubu Raya untuk menjawab keresahan masyarakat. Ia menyatakan bahwa area tersebut sebelumnya sangat gelap sehingga perlu adanya kepekaan dari pemerintah.

“Lampu hias ini kita pasang, termasuk penerangan jalan umum, adalah untuk menjawab kegelisahan masyarakat Kubu Raya ini, yang area ini gelap. Maka, saya buatlah lampu hias ini untuk mengimbangi tugu pesawat dan penerangan jalan,” ujar Sujiwo, Rabu (7/10/25).

Bupati Sujiwo melontarkan kritik keras kepada PT Angkasa Pura II karena baru menyampaikan keluhan setelah lampu hias dan penerangan jalan selesai dipasang dan beroperasi. Ia mempertanyakan sikap perusahaan pelat merah tersebut.

Baca :  Jumat Curhat, Kapolda Kalbar Serap Aspirasi Masyarakat di Pontianak

“Saya langsung mendengar dari staf saya bahwa Angkasa Pura sedikit komplain, menanyakan tentang keberadaan lampu hias dan penerangan jalan umum ini. Pertanyaan saya, ‘kok baru bangun tidur?’” sentil Sujiwo.

Sujiwo menilai, selama ini Angkasa Pura II terkesan cuek dan apatis terhadap lingkungan di sekitar aset mereka sendiri. Ia mengingatkan bahwa meskipun area tersebut adalah lingkungan dan aset Angkasa Pura, para pengguna jalan utama adalah masyarakat Kubu Raya, dan wilayah tersebut merupakan wilayah kerja Pemkab.

“Selama ini, kan, kalian tidur. Selama ini, kalian itu cuek, apatis terhadap lingkungan kalian sendiri. Seharusnya berkolaborasi dan sinergi,” tegas Sujiwo.

Sujiwo juga menyoroti kondisi aset Angkasa Pura II yang kusam, seperti tugu Supadio yang tulisannya sudah memudar. Menurutnya, hal ini memicu permintaan dari masyarakat untuk memperindah area tersebut.

Baca :  Polemik Aset Bandara: Bupati Kubu Raya Tantang Angkasa Pura Bongkar Jika Keberatan

Lebih lanjut, Sujiwo menyampaikan bahwa dari sisi keuntungan, Kabupaten Kubu Raya merasa sangat dirugikan dengan keberadaan aset Angkasa Pura II, terutama radar pandu.

“Dengan keberadaan radar pandu, investasi di Kabupaten Kubu Raya sangat terhambat. Orang mau bikin apartemen di atas 20 lantai tidak bisa, gagal. Orang mau bangun mal yang lantainya di atas 10 lantai tidak bisa,” ungkap Sujiwo.

Pemkab Kubu Raya, kata Sujiwo, hanya mendapatkan pendapatan dari sektor parkir dan pajak restoran. Oleh karena itu, ia kembali menegaskan bahwa pemasangan lampu dan pengecatan tugu adalah semata-mata untuk menjawab keinginan publik.