Jaga Keanekaragaman Hayati Lewat Konservasi Gajah Liar

Pertamina Hulu Rokan bersama BKSDA Riau aktif menjaga kelestarian Gajah Sumatera melalui dukungan terhadap Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas. Foto: dok Pertamina

KalbarOke.com — Komitmen PT Pertamina (Persero) dalam menjaga kelestarian lingkungan kembali dibuktikan melalui dukungan terhadap Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, yang berada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau. Melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), perusahaan energi nasional ini turut berperan aktif dalam konservasi gajah liar serta menjaga keanekaragaman hayati (biodiversity) di wilayah operasinya.

Sejak tahun 2023, PHR bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau dalam pengembangan PLG Minas. Langkah ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap menurunnya populasi Gajah Sumatera, salah satu satwa endemik Indonesia yang kini berstatus terancam punah (endangered) akibat perburuan, alih fungsi lahan, dan berkurangnya habitat alami.

“PHR yang beroperasi di wilayah Riau berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam melindungi keanekaragaman hayati,” ujar Iwan Ridwan Faizal, Manager Community Involvement & Development PHR, saat kunjungan media di PLG Minas, Kamis (16/10/2025).

Baca :  Harga dan Spesifikasi Xiaomi 17 Series Resmi Rilis, Simak Fitur Unggulannya

Di PLG Minas, terdapat 14 ekor gajah, terdiri dari 10 jantan dan 4 betina, yang sebelumnya diselamatkan dari habitat liar karena sering berkonflik dengan manusia. Dua di antaranya, Vera (betina) dan Pato (jantan), menjadi ikon pelatihan di pusat konservasi tersebut.

Humas Khusus PLG Minas, Muktiali Harahap, menjelaskan bahwa PLG Minas berperan penting sebagai tempat evakuasi dan rehabilitasi gajah yang berkonflik dengan masyarakat. “Tujuan utama kami adalah mengurangi konflik antara manusia dan gajah. Di sini kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gajah bisa hidup berdampingan dengan manusia,” ungkap Muktiali.

Sebagai bagian dari dukungannya, Pertamina turut membantu penyediaan GPS Collar, alat pelacak yang dipasang pada tubuh gajah untuk memonitor pergerakannya di dalam Tahura. Teknologi ini memungkinkan tim konservasi memantau posisi gajah secara real-time dan mencegah potensi konflik dengan warga di sekitar kawasan hutan.

Selain itu, gajah di PLG juga mendapat nutrisi, suplemen, dan perawatan kesehatan secara berkala untuk menjaga kondisi fisik mereka. Muktiali mengapresiasi dukungan Pertamina yang dinilai berperan besar dalam mengurangi konflik satwa dan manusia sekaligus memperkuat upaya pelestarian satwa langka.

Baca :  Pasca Kebakaran Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman dan Tak Terganggu

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa keanekaragaman hayati menjadi salah satu fokus keberlanjutan perusahaan di bidang lingkungan (environment).

Upaya ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15 – Kehidupan di Darat, yang berfokus pada perlindungan dan pemanfaatan ekosistem darat secara berkelanjutan. “Pertamina meyakini bahwa menjaga keanekaragaman hayati berarti menjaga keseimbangan alam demi keberlanjutan masa depan,” ujar Fadjar.

Sebagai perusahaan energi transisi, Pertamina terus mendorong program berorientasi keberlanjutan untuk mendukung Net Zero Emission 2060 dan menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya.

Melalui dukungan terhadap PLG Minas, Pertamina menunjukkan bahwa konservasi gajah liar bukan hanya tentang melindungi satwa, tetapi juga tentang menjaga harmoni antara manusia, alam, dan masa depan bumi. (*/)