KalbarOke.Com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan, menegaskan komitmen kuatnya untuk memperkuat peran pesantren dan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) santri sebagai komponen kunci dalam pembangunan daerah. Penegasan ini disampaikan dalam peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Menurut Gubernur, institusi pesantren memiliki posisi strategis, tidak hanya dalam membentuk karakter bangsa yang berakhlak, tetapi juga melahirkan SDM yang cerdas dan berdaya saing tinggi. Pendidikan berbasis pesantren, katanya, berfungsi mencetak kader pembangunan yang siap mengabdi kepada masyarakat dan daerah.
Ria Norsan menekankan bahwa pesantren adalah pilar penting dalam pembentukan karakter bangsa. Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar adalah memastikan pendidikan keagamaan terus didukung agar terwujud masyarakat yang agamis, cerdas, dan memiliki akhlak mulia.
“Pemerintah Provinsi Kalbar berkomitmen mendukung pendidikan keagamaan agar lahir masyarakat yang agamis, cerdas, dan berakhlak,” ujar Gubernur.
Gubernur Norsan menuturkan, Pemprov Kalbar akan terus mempererat sinergi dan kolaborasi dengan pondok pesantren serta para tokoh agama. Kolaborasi ini bertujuan ganda:
1. Memperkuat nilai-nilai keislaman.
2. Mendorong santri untuk aktif berperan dalam berbagai sektor pembangunan, termasuk di bidang ekonomi dan sosial kemasyarakatan.
“Kita mulai dari pondok pesantren. Kegiatan dan program keagamaan akan terus berada di bawah naungan bidang kesejahteraan rakyat (Kesra). Tujuannya agar pemerintah dan pesantren di Kalbar berjalan beriringan,” tambahnya, menegaskan bahwa pesantren adalah motor penggerak yang tidak bisa dipisahkan dari rencana pembangunan daerah.
Dalam upaya mewujudkan komitmen tersebut, Ria Norsan menyampaikan bahwa Pemprov Kalbar berupaya keras memberikan dukungan nyata kepada pesantren, terutama melalui program bantuan sosial yang sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Ia menyoroti pentingnya memastikan fasilitas dan kegiatan di pesantren terus berkembang. Tujuannya adalah agar para santri memiliki ruang belajar yang layak, inspiratif, dan mendukung terciptanya generasi unggul.
“Kami akan dorong agar bantuan untuk pondok pesantren bisa disalurkan sesuai peraturan yang ada. Ini bagian dari tanggung jawab kita untuk memastikan santri di Kalbar tumbuh menjadi generasi unggul dan berdaya saing,” tegasnya.
Mengakhiri pernyataannya dalam momentum Hari Santri Nasional ini, Gubernur mengajak seluruh santri dan masyarakat Kalbar untuk menjadikan semangat dan nilai-nilai santri sebagai inspirasi utama dalam membangun daerah.
“Santri bukan hanya simbol religiusitas, tapi juga motor penggerak pembangunan,” tutup Ria Norsan, menggarisbawahi peran sentral santri sebagai aset SDM berharga bagi masa depan Kalbar.







