Virus Japanese Encephalitis Sudah Terdeteksi pada Hewan di Pontianak, Pemkot Percepat Imunisasi Anak

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menenangkan seorang balita yang tengah diimunisasi. | Virus Japanese Encephalitis (JE) Sudah Terdeteksi pada Hewan di Pontianak, Pemkot Percepat Imunisasi Anak. (Foto: Prokopim)

KalbarOke.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak meluncurkan program Imunisasi Kejar Japanese Encephalitis (JE) sebagai langkah antisipasi dan pencegahan dini. Langkah strategis ini diambil menyusul temuan adanya virus JE yang telah terdeteksi pada sejumlah hewan di wilayah Pontianak, meskipun hingga kini belum ada kasus penularan yang ditemukan pada manusia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, Saptiko, menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan adanya virus JE pada unggas, burung, dan hewan ternak lainnya. Penemuan ini memicu Pemkot untuk segera bertindak mencegah potensi penularan ke warga, terutama anak-anak.

Saptiko menerangkan bahwa virus JE berkembang biak pada hewan-hewan tersebut dan berpotensi menular ke manusia melalui gigitan nyamuk yang membawa virus.

“Untuk kasus JE pada manusia di Kota Pontianak memang belum ada. Namun, berdasarkan hasil penelitian, virus tersebut ditemukan pada unggas, burung, dan ternak lainnya. Adanya potensi penularan ini membuat kita perlu melakukan langkah pencegahan, khususnya pada anak-anak,” jelas Saptiko.

Baca :  Isu Sanitasi Belum Tuntas di Landak Sejak 1979, Cornelis: Bangun Rumah, Pikirkan WC!

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa imunisasi adalah langkah yang paling efektif. JE adalah penyakit infeksi peradangan otak serius yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk, sering terjadi di daerah tropis.

Kasus JE global sangat mengkhawatirkan. Setiap tahun, terdapat puluhan ribu kasus JE di dunia, dan sebagian besar penderita yang selamat berisiko tinggi mengalami gangguan sisa permanen seperti kelumpuhan, masalah perilaku, motorik, hingga gangguan kemampuan berpikir (intelektual). Mengingat hingga kini belum ada obat yang spesifik untuk menyembuhkan JE, imunisasi menjadi tameng utama.

Menanggapi risiko tersebut, Pemkot Pontianak berkomitmen memastikan perlindungan bagi anak-anak di kota ini. Program Imunisasi JE telah ditetapkan sebagai imunisasi rutin nasional mulai tahun 2025 dengan target cakupan 95 persen.

Baca :  BGN Percepat Penggunaan Rapid Test Jamin Keamanan Program Makan Bergizi Gratis

Sasaran utama imunisasi ini adalah anak usia 10 bulan hingga di bawah 15 tahun.

“Kita ingin anak-anak Pontianak terbebas dari risiko kematian akibat virus JE. Dukungan dan partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan agar program imunisasi ini sukses,” ujar Edi Kamtono.

Kepala Dinkes Saptiko menambahkan, program Imunisasi Kejar JE ini mulai dilaksanakan tahun ini di Pontianak, sejalan dengan arahan dari Kementerian Kesehatan, dengan fokus sasaran awal pada seluruh balita usia 10 bulan.

Wali Kota mengapresiasi kerja keras tenaga kesehatan dan semua pihak terkait. Ia berharap sinergi dan komitmen bersama ini dapat mendukung terwujudnya generasi sehat dan tangguh di Pontianak, sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas 2045.