Tenun Iban Kapuas Hulu Melangkah ke Jakarta Fashion Week 2026, Bukti Kekuatan Budaya Dayak di Kancah Nasional

Model @Faradinamalia menggunakan tenun Dayak Iban dari Kapuas Hulu, di Jakarta Fashion Week 2026. | Tenun Iban Kapuas Hulu Melangkah ke Jakarta Fashion Week 2026, Bukti Kekuatan Budaya Dayak di Kancah Nasional. (Foto: Fb/Wilsen Willim Official)

KalbarOke.Com – Kain tenun kembali membawa nama Kabupaten Kapuas Hulu bersinar di panggung nasional. Tenun sidan dan tenun ikat, yang merupakan hasil karya pengrajin Dayak Iban dari empat dusun—Lauk Ruguk, Mungguk, Pulan, dan Sungai Utik (Kecamatan Embaloh Hulu)—telah menjadi sorotan utama di Jakarta Fashion Week (JFW) 2026.

Tenun warisan budaya Kapuas Hulu ini ditampilkan dalam peragaan busana karya desainer ternama, Wilsen Willim, di Pondok Indah Mall, Jakarta, pada 5 November 2025. Sebanyak 12 rancangan busana yang menggunakan material tenun Dayak Iban ini dipadukan secara harmonis dengan bahan-bahan modern, menciptakan keseimbangan antara keanggunan warisan budaya dan kekuatan desain kontemporer.

Partisipasi tenun Iban di JFW 2026 merupakan buah dari program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh Yayasan Kawan Lama dan Cita Tenun Indonesia. Program yang bertajuk “Aram Bekelala Tenun Iban” ini telah dilaksanakan dari Januari hingga Juni 2025, menyasar empat dusun di sekitar Desa Rantau Prapat dan Desa Batu Lintang.

Baca :  Pemerintah Pacu 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun Target Beroperasi 2026

Paskalia Wandira, salah satu pengrajin tenun dari Dusun Lauk Rugun, menyampaikan rasa bangga yang mendalam atas pencapaian tenun Iban di kancah peragaan busana terbesar di Asia Tenggara ini. Paskalia, yang juga merupakan Peserta Terbaik Pemuda Pelopor Provinsi Kalimantan Barat Nominasi Seni dan Budaya tahun 2025, menambahkan bahwa tampilnya tenun dalam busana modern ini tidak hanya mempromosikan kain lokal, tetapi juga menyuarakan kebudayaan Suku Iban serta menggerakkan upaya ekonomi hijau.

Dampak nyata dari program pemberdayaan ini juga dirasakan oleh pengrajin di tingkat desa. Midun, Kepala Desa Rantau Prapat, menjelaskan bahwa para pengrajin tenun mengalami perbaikan ekonomi keluarga yang signifikan.

“Sebelumnya, pekerjaan utama para pengrajin ini adalah petani karet yang harus bekerja dini hari. Sejak fokus menggeluti produksi kain tenun, perekonomian mereka jauh lebih baik, bahkan mencapai peningkatan hingga 300 persen dibanding dua tahun lalu,” ungkap Midun.

Baca :  Penguatan Ekonomi Hijau: Gubernur Ria Norsan Sambut Delegasi Jerman, Kalbar Targetkan Kerja Sama Strategis

Plt. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, M. Nazaruddin, menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian ini. Ia berharap prestasi tenun Iban di JFW 2026 akan meningkatkan perhatian masyarakat luas terhadap wastra (kain tradisional) Kabupaten Kapuas Hulu.

“Pencapaian ini akan semakin meningkatkan perhatian masyarakat luas terhadap wastra Kabupaten Kapuas Hulu dan diharapkan pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu akan semakin berkembang dan membawa masyarakat semakin sejahtera,” kata M. Nazaruddin.

Sebagai informasi tambahan, tenun Iban dari Dusun Lauk Rugun sebelumnya juga pernah ditampilkan di kancah internasional, yaitu di Indonesia Pavilion pada ajang World Expo 2025 Osaka di Jepang, yang diselenggarakan pada September-Oktober 2025 melalui dukungan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

Kehadiran tenun Iban di panggung mode nasional dan internasional membuktikan bahwa warisan budaya dapat beradaptasi dengan desain modern dan menjadi kekuatan ekonomi yang menyejahterakan masyarakat lokal.