Landak  

Berhasil Turunkan Buta Aksara Drastis, Landak Raih Penghargaan Nasional

Berhasil Turunkan Buta Aksara Drastis, Landak Raih Penghargaan Nasional. (Foto: IST.)

KalbarOke.Com – Pemerintah Kabupaten Landak meraih Piagam Penghargaan bergengsi dari pemerintah pusat atas keberhasilannya dalam menurunkan angka buta aksara di wilayahnya. Penghargaan ini diserahkan dalam acara Gebyar Pendidikan Non-Formal dan Informal (PNFI) dan Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tahun 2025 yang diselenggarakan di Jakarta pada 26 September lalu.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ulhaq, dan diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak yang hadir mewakili Bupati Landak, Karolin Margret Natasa.

Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia atas penghargaan yang telah diberikan kepada daerahnya.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI atas penghargaan yang telah diberikan,” ujar Karolin, Kamis (13/11/2025).

Menurut Bupati Karolin, prestasi luar biasa ini merupakan buah dari kerja keras dan dukungan bersama dari seluruh pihak, terutama para tenaga pengajar (guru) di Kabupaten Landak yang dengan dedikasi tinggi telah berhasil membantu masyarakat keluar dari kategori buta aksara.

Baca :  Isu Sanitasi Belum Tuntas di Landak Sejak 1979, Cornelis: Bangun Rumah, Pikirkan WC!

“Pencapaian luar biasa ini tentu tidak akan bisa kita raih tanpa adanya dukungan dan kerja sama dari semua pihak, terutama para guru serta pemangku kepentingan di daerah,” tambahnya.

Keberhasilan Landak dalam menuntaskan buta aksara didukung oleh data statistik yang signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak, terjadi penurunan drastis dibandingkan tahun 2022.

Hingga tahun 2024, tercatat sebanyak 7.944 orang telah keluar dari kategori buta aksara, atau terjadi penurunan sebesar 2,98 persen.

Kini, jumlah warga buta aksara di Kabupaten Landak tersisa 1.471 jiwa, dengan persentase yang sangat rendah, yaitu hanya 0,54 persen dari total penduduk. Capaian ini menempatkan Landak sebagai salah satu daerah dengan tingkat buta aksara terendah di Indonesia, yang menjadi dasar utama pemberian apresiasi kepada kepala daerah.

Baca :  Mantan Kades Merayuh Landak Jadi Tersangka Korupsi Proyek PLTMH Rp1,2 Miliar

“Artinya Kabupaten Landak mengalami kemajuan besar dalam penuntasan buta aksara. Ini menjadi dasar pemberian apresiasi kepada kepala daerah,” jelas Karolin.

Menutup pernyataannya, Bupati Karolin mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Landak untuk terus mendukung dan memprioritaskan pendidikan bagi anak-anak. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi generasi muda yang terpaksa putus sekolah.

“Kami berharap masyarakat Kabupaten Landak, khususnya para orang tua, terus mendorong dan memotivasi anak-anak agar tetap bersekolah, bahkan hingga ke perguruan tinggi,” harapnya.

Bupati Karolin percaya bahwa melalui pendidikan yang merata, pola pikir yang maju dapat terbentuk dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul akan siap untuk membangun dan memajukan daerah.