KalbarOke.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga menjabat sebagai CEO Dayagata Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Kerajaan Yordania Hasyimiyah tengah mempertimbangkan untuk mengadopsi model Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Minat tersebut muncul seiring rencana Yordania membentuk lembaga investasi negara atau sovereign wealth fund.
Rosan mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan resmi dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al Hussein, untuk memaparkan peran strategis Danantara sebagai lembaga pengelola investasi Indonesia. Pertemuan diadakan atas permintaan langsung dari pihak kerajaan yang ingin mendapatkan gambaran komprehensif terkait model tata kelola investasi yang diterapkan Danantara.
Sebelumnya, pembahasan teknis sudah dilakukan antara Menteri Investasi Yordania dan sejumlah pejabat terkait. Menurut Rosan, Yordania membutuhkan model acuan yang kredibel dan dapat diterapkan, dan Danantara kini menjadi salah satu referensi utama dalam penyusunan kerangka sovereign wealth fund mereka.
Pertemuan tersebut tidak hanya membahas aspek teknis, tetapi juga membuka dialog mendalam terkait peluang kolaborasi, struktur investasi, serta potensi sinergi ekonomi antara Indonesia dan Yordania ke depan.
Rosan Roeslani menyampaikan bahwa dirinya dan tim Danantara telah menerima undangan resmi dari Raja Abdullah II untuk melakukan kunjungan balasan ke Yordania pada Desember mendatang. Kunjungan tersebut direncanakan menjadi tindak lanjut pembahasan mengenai kerja sama investasi kedua negara.
Dengan minat besar Yordania mengadopsi model BPI Danantara, Indonesia diyakini semakin memperkuat posisinya sebagai negara yang memiliki sistem pengelolaan investasi strategis dan kompetitif di tingkat internasional. (*/)






