Valve Rilis Steam Machine dan Steam Frame! Dua Perangkat Baru Penantang PlayStation dan Xbox di 2026

Valve resmi mengumumkan Steam Machine dan Steam Frame, dua perangkat gaming terbaru yang siap menantang dominasi PlayStation, Xbox, dan Nintendo pada 2026. Foto: Tangkapan layar YouTube IGN

KalbarOke.com – Valve, raksasa industri gim yang menaungi platform Steam, resmi mengumumkan dua perangkat gaming terbaru yang siap mengguncang pasar konsol global: Steam Machine dan headset VR anyar Steam Frame. Steam Machine dijadwalkan mulai dijual pada awal 2026 dan langsung diposisikan sebagai pesaing serius bagi PlayStation, Xbox, dan Nintendo.

Peluncuran ini menjadi comeback besar setelah Steam Machine generasi 2014 gagal mendominasi pasar. Namun kali ini, Valve datang dengan ekosistem yang jauh lebih matang dan basis pengguna yang telah berkembang pesat selama lebih dari dua dekade.

Steam Machine: PC Gaming Powerful dalam Bentuk Konsol

Dalam video peluncurannya, Valve menggambarkan Steam Machine sebagai “PC gaming powerful dalam paket kecil namun bertenaga.” Konsol ini menggunakan SteamOS berbasis Linux yang telah dioptimalkan khusus untuk bermain gim.

Valve menjamin kompatibilitas gim secara langsung melalui toko digital Steam—pemain bisa melihat daftar judul yang dapat dijalankan sebelum membeli, fitur yang dinilai sangat penting untuk mencegah mis-buying.

Ditenagai GPU AMD generasi terbaru, Steam Machine diklaim mampu memainkan gim resolusi 4K pada 60fps, menempatkannya di kelas premium bersama PlayStation 5 Pro dan Xbox Series X.

Baca :  90 Juta Peluang Kerja Baru Berbagai Bidang Terbuka Lewat AI

Valve belum mengumumkan harga resminya, namun analis memprediksi banderolnya akan lebih tinggi dari model 2014 yang diluncurkan mulai US$499 (Rp 8,3 juta). Detail harga baru akan dibocorkan menjelang peluncuran.

Pasar Siap, Tapi Tantangannya Besar

Sejak rilis pada 2003, Steam telah menjadi platform gim PC terbesar di dunia, dengan 25 juta pengguna aktif dalam satu waktu. Namun keberhasilan Steam Machine masih menjadi pertanyaan besar.

Pengamat industri gim Christopher Dring menilai perangkat ini kemungkinan besar hanya menarik minat kalangan enthusiast—mirip audiens Steam Deck yang saat ini berkisar 4–5 juta unit.

“Sebagian besar pengguna Steam Deck adalah pemain Steam yang ingin membawa gim PC mereka ke mana saja. Steam Machine tampaknya akan menyasar pasar serupa,” jelas Dring.

Steam Frame: Headset VR Wireless dengan Teknologi Masa Depan

Tak hanya konsol, Valve juga memperkenalkan Steam Frame, headset VR terbaru yang sepenuhnya wireless. Perangkat ini dirancang sebagai streaming-first, namun juga dapat berfungsi sebagai PC mandiri karena menjalankan SteamOS.

Baca :  Bootcamp Genpeace Cetak Generasi Muda Cerdas Digital dan Anti Radikalisme

Salah satu fitur paling inovatif adalah foveated rendering, teknologi yang hanya merender grafis berkualitas tertinggi pada area yang sedang dilihat pengguna. Valve mengklaim fitur ini membuat pengalaman VR lebih efisien dan mulus.

Pengamat industri Brandon Sutton menilai langkah Valve ini sangat strategis. “Dengan Sony dan Microsoft mulai meninggalkan eksklusivitas konsol, serta meningkatnya popularitas layanan cloud gaming, ini waktu yang tepat bagi Valve menghadirkan perangkat hybrid PC-Console,” ujarnya.

2026 Akan Jadi Tahun Penentuan Valve

Dengan peluncuran Steam Machine dan Steam Frame, Valve menunjukkan keseriusannya menantang dominasi konsol tradisional. Kombinasi ekosistem Steam, teknologi PC gaming, serta pendekatan hybrid menjadikan 2026 sebagai tahun pertaruhan besar bagi Valve di pasar perangkat keras global.

Akankah Steam Machine mengulang kegagalan 2014, atau justru membuka era baru konsol berbasis PC? Pasar kini menanti. (*/)