Digitalisasi Pembelajaran, 288 Ribu Sekolah Dilengkapi Smartboard IFP

Presiden Prabowo Subianto meresmikan peluncuran Interactive Flat Panel (IFP) untuk 288 ribu sekolah di Indonesia. Foto: tangkapan layar YouTube PonTV

KalbarOke.com – Presiden Prabowo Subianto meresmikan peluncuran program digitalisasi pembelajaran melalui penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) atau smartboard untuk 288 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Peluncuran simbolis dilakukan di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin, 17 November 2025.

Program ini merupakan langkah besar pemerintah dalam mendorong transformasi pendidikan nasional melalui teknologi. Digitalisasi pembelajaran tidak hanya mencakup penyediaan papan interaktif digital, tetapi juga distribusi laptop, penyediaan materi belajar, hingga pelatihan untuk guru di berbagai daerah.

Hingga saat ini, lebih dari 172 ribu perangkat IFP telah diterima sekolah, sementara 43 ribu lainnya masih dalam proses pengiriman. Pemerintah menargetkan seluruh perangkat tiba di lokasi penerima dan dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada Desember 2025. Secara keseluruhan, sebanyak 75 persen dari total target sekolah telah menerima smartboard tersebut.

Baca :  Aktivis Tolak Gelar Pahlawan Soeharto Langgar Semangat Reformasi

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pendidikan merupakan kunci keberhasilan bangsa. Ia menyebut digitalisasi pembelajaran sebagai langkah strategis untuk mempercepat modernisasi sistem pendidikan Indonesia.

“Kita harus memastikan anak-anak Indonesia siap menghadapi masa depan, dan teknologi adalah bagian penting dari upaya itu,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.

Presiden juga berharap pada tahun 2026, program digitalisasi dapat diperluas, termasuk penyediaan laptop tambahan, media penyimpanan konten pembelajaran, serta peningkatan akses internet bagi sekolah-sekolah di berbagai daerah.

Baca :  Menteri PU Bantah Santri Dijadikan “Tukang”, Tegaskan Pelatihan Konstruksi Bersifat Sukarela

Dengan kehadiran teknologi pembelajaran modern, pemerintah berharap kualitas pendidikan semakin merata dan akses terhadap materi belajar yang interaktif semakin terbuka bagi seluruh pelajar Indonesia. (*/)