Cau Chocolate Terapkan Fair Trade, Beli Kakao Lebih Mahal Demi Kesejahteraan Petani

CEO Cau Chocolate menegaskan komitmen menerapkan perdagangan adil dan membeli biji kakao dengan harga lebih tinggi demi kesejahteraan petani. Foto: Kemendag RI

KalbarOke.com – CEO Cau Chocolate, Kadek Surya, menegaskan komitmen perusahaannya untuk tidak hanya memproduksi cokelat organik berkualitas, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan petani kakao Indonesia. Melalui penerapan prinsip perdagangan adil (fair trade), Cau Chocolate berupaya menjaga harga kakao tetap stabil dan ideal, sehingga menguntungkan baik petani maupun produsen.

Surya mengungkapkan bahwa banyak petani yang meninggalkan usaha pertanian kakao karena harga jual yang tidak layak. Melihat kondisi tersebut, Cau Chocolate mengambil langkah berani dengan membeli biji kakao dengan harga lebih tinggi, meski harus menekan margin keuntungan perusahaan.

“Dengan cara ini, kami bisa berkontribusi pada kesejahteraan petani, memastikan kualitas produk, sekaligus mempersiapkan produk kami untuk pasar ekspor, khususnya ke Eropa,” ujar Surya.

Namun, ada beberapa persyaratan yang diberlakukan untuk menjaga kualitas dan ketertelusuran produk. Petani harus terdaftar dalam salah satu dari 12 gapoktan binaan Cau Chocolate, serta memiliki kebun organik dengan standar traceability yang jelas.

Baca :  Pasar Tengah Pontianak Bangkit Jadi Pusat Kuliner Malam Bernuansa Kota Tua, Suguhkan Keberagaman Nusantara

Fokus Produk Organik dan Ramah Lingkungan untuk Pasar Global

Cau Chocolate mengusung konsep produk organik dan ramah lingkungan sebagai nilai jual utama, sejalan dengan permintaan pasar internasional—terutama Eropa—yang sangat memperhatikan aspek keberlanjutan.

Surya berharap dukungan lebih dari Kemendag dan dinas terkait untuk memperluas pasar, mengingat tantangan terbesar saat ini adalah menemukan buyer yang tepat.

Wamendag Roro: Kemendag Siap Fasilitasi Akses Pasar Ekspor

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menegaskan bahwa Kemendag memiliki berbagai program untuk membantu UMKM menembus pasar global. Ia mendorong pemanfaatan perjanjian dagang yang telah atau akan disepakati Indonesia, seperti: Indonesia–Peru CEPA, Indonesia–Canada CEPA, dan Indonesia–Uni Eropa CEPA (dalam proses).

“Pasar Eropa sangat menjanjikan. Mereka menyukai produk organik, ramah lingkungan, dan sehat. Namun jangan lupakan juga pasar ASEAN yang dekat,” tegas Wamendag Roro.

Baca :  Kebutuhan Anggaran Capai Rp1.905 Triliun, Kementerian PUPR Ajak Swasta Dukung Pembiayaan Infrastruktur Nasional

Ia juga menyatakan bahwa perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara siap membantu pelaku usaha, termasuk Cau Chocolate, untuk membuka jaringan buyer internasional.

Kemendag juga mendorong pelaku usaha untuk aktif mengikuti pameran internasional, memanfaatkan platform Inaexport, serta berpartisipasi dalam kegiatan business matching. Langkah ini dinilai efektif untuk memperluas jaringan dan menarik lebih banyak calon pembeli global.

Kunjungan kerja ini turut dihadiri oleh Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Bayu Wicaksono, Kepala Pusat Pengembangan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan Sugih Rahmansyah, serta perwakilan Dinas Provinsi Bali.

Dengan komitmen fair trade dan dukungan penuh pemerintah, Cau Chocolate diharapkan mampu menjadi salah satu contoh sukses UMKM lokal yang mampu menembus pasar internasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani kakao Indonesia. (*/)