Polri Kerahkan 1.030 Personel di Bencana Sumut, 212 Korban dan 1.168 Warga Mengungsi

Polri mengerahkan 1.030 personel untuk menangani 221 kejadian bencana di Sumatera Utara. Foto: Divisi Humas Polri

KalbarOke.com – Polri mengerahkan 1.030 personel dalam operasi kemanusiaan besar-besaran untuk menangani rangkaian bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara sejak 24 hingga 27 November 2025. Berdasarkan data terbaru pada Kamis pukul 12.30 WIB, tercatat 221 kejadian bencana yang meliputi 119 longsor, 90 banjir, 10 pohon tumbang, dan 2 angin puting beliung. Seluruh peristiwa tersebut tersebar di 12 kabupaten dan kota.

Dampak bencana menyisakan luka mendalam. Sebanyak 212 warga menjadi korban, terdiri dari 43 meninggal dunia, 81 luka-luka, dan 88 orang masih dalam pencarian. Selain itu, 1.168 warga terpaksa mengungsi akibat kondisi yang tidak aman.

Di tingkat kewilayahan, beberapa Polres mencatat situasi paling serius. Polres Mandailing Natal menangani 12 kejadian dan mengevakuasi 400 pengungsi. Polres Padang Sidempuan mencatat 13 kejadian dengan 1 korban meninggal dan 120 pengungsi.

Kemudian Polres Pakpak Bharat menghadapi 24 kejadian longsor dengan 2 korban meninggal. Polres Tapanuli Selatan melaporkan 20 kejadian dengan 17 korban meninggal, 73 luka-luka, dan 500 pengungsi.

Baca :  Proses Hukum Anak Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Utamakan Keadilan Restoratif

Wilayah terdampak terberat tercatat pada: Polres Tapanuli Utara: 54 kejadian, 41 meninggal, 31 hilang, 134 mengungsi. Polres Sibolga: 11 kejadian longsor dengan 61 korban jiwa dan 47 hilang. Polres Langkat: 27 kejadian dengan 750 pengungsi.

Untuk mempercepat penanganan, Polri mengoptimalkan berbagai langkah, mulai dari pembersihan akses jalan, evakuasi korban, operasi pencarian, pelayanan kesehatan, pemasangan jaringan komunikasi darurat Starlink, hingga rekayasa lalu lintas di titik rawan. Dari total 1.030 personel yang diterjunkan, 545 berasal dari Satwil, 121 dari Ditsamapta, 345 dari Satbrimob, 8 dari Bid TIK, dan 11 dari Biddokkes.

Analisa situasi terbaru menunjukkan empat wilayah tambahan terdampak, yakni Kabupaten Langkat, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Nias Selatan, dan Kabupaten Serdang Bedagai. Dua korban berhasil ditemukan selamat dengan luka-luka di wilayah Tapanuli Selatan. Sementara itu, cuaca masih didominasi hujan intensitas tinggi dengan potensi longsor susulan.

Sebagai langkah lanjutan, Polri akan mendatangkan helikopter BKO Mabes Polri untuk mempercepat evakuasi udara dan distribusi logistik. Polri juga memperluas titik pengungsian bersama pemerintah daerah, mendirikan dapur umum, serta mengirim enam truk bantuan logistik ke Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara. Kapolda Sumut beserta pejabat utama turut bergerak langsung ke lokasi-lokasi terdampak untuk memimpin operasi kemanusiaan.

Baca :  Dukungan Pemda Menguat: Ratusan Peserta APPSI dan Komisi II DPR RI Gelar Jalan Santai dan Tanam Pohon di Kawasan Inti IKN

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa seluruh jajaran berada pada status siaga penuh.

“Polri memaksimalkan seluruh kekuatan dari tingkat Polsek hingga Polda untuk menyelamatkan warga dan mempercepat penanganan di titik-titik terdampak. Fokus utama kami adalah evakuasi, pencarian korban, dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersinergi demi percepatan pemulihan. “Kami mengajak pemerintah daerah, relawan, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang terdampak. Operasi kemanusiaan ini membutuhkan kolaborasi penuh,” tambahnya.

Dengan sinergi lintas lembaga, Polri memastikan penanganan bencana berlangsung cepat, terukur, dan berkelanjutan demi keselamatan masyarakat Sumatera Utara. (*/)