Ratusan Spesies Ikan Terungkap di Sungai Santiago Amazon, Penemuan Besar Ilmuwan dan Suku Shuar

Sungai Santiago di Amazon Ekuador akhirnya mengungkap rahasianya. Foto: Tangkapan layar YouTube ReYOUniverse

KalbarOke.com – Sungai Santiago di pedalaman Amazon Ekuador selama ini dikenal sebagai salah satu sungai paling misterius dan berbahaya di kawasan tersebut. Legenda masyarakat setempat bahkan menyebut bahwa sungai ini mampu “menelan” kano yang mencoba menyusurinya. Namun kini, mitos yang menyelimuti perairan itu mulai tersingkap—dan yang terungkap adalah kekayaan hayati yang luar biasa.

Berkat kolaborasi antara komunitas adat Shuar di Kaputna dan ilmuwan dari Wildlife Conservation Society (WCS), ratusan spesies ikan berhasil diidentifikasi. Beberapa di antaranya belum pernah ditemukan di Ekuador, bahkan ada yang diduga sebagai spesies baru bagi dunia sains.

Kaputna, Permukiman Terpencil yang Jadi Pusat Penemuan Besar

Kaputna, sebuah permukiman kecil berpenduduk 145 jiwa di tengah hutan Amazon, menjadi titik awal penemuan ini. Meski terpencil dan hanya bisa diakses melalui perjalanan sungai, warga setempat memiliki pengetahuan mendalam tentang perilaku air dan biota Sungai Santiago.

Antara 2021–2022, para nelayan Kaputna bekerja bersama ilmuwan dalam pemantauan intensif menggunakan metode tradisional dan ilmiah. Hasilnya sangat mencengangkan:

144 spesies ikan berhasil teridentifikasi, lima di antaranya belum pernah tercatat di Ekuador. Salah satu spesies bahkan masih dalam tahap kajian dan dipertimbangkan sebagai kandidat spesies baru dunia. “Pengetahuan masyarakat lokal sangat penting dalam penemuan spesies baru,” ujar ahli biologi Jonathan Valdiviezo.

Baca :  KKP Gandeng Xiamen University Perkuat Tata Ruang Laut Teluk Balikpapan Berbasis Ekonomi Biru

Fernando Anaguano, peneliti utama WCS, menyebut penelitian ini sebagai tonggak penting kolaborasi sains dan masyarakat adat. “Kontribusi warga lokal sangat besar, namun sering kali kurang diakui dalam publikasi ilmiah,” ujarnya.

Perjalanan Berat Menuju Sungai Santiago yang Sarat Legenda

Untuk mencapai Kaputna, tim peneliti harus menempuh perjalanan panjang: 10 jam perjalanan darat dari Quito ke Tiwintza, 40 menit menuju tepi Sungai, dilanjutkan perjalanan menggunakan perahu kecil bermesin melewati arus deras.

Di beberapa titik, arus sungai berubah ganas—membuat legenda tentang kano yang hilang seolah masuk akal. Namun di balik air keruh itu, tersembunyi dunia akuatik yang sangat kaya.

Mengalir Bersama Arus: Merekam Spesies-Spesies yang Tak Pernah Tercatat

Salah satu tokoh penting dalam penelitian ini adalah Germán Narankas, nelayan Kaputna yang turut menjadi penulis publikasi ilmiah. Dengan pemahaman mendalam tentang sungai, ia mempelajari nama-nama ilmiah ikan dan mendokumentasikan setiap temuan lewat aplikasi Ictio.

Beberapa penemuan penting meliputi: Peckoltia relictum, spesies loriicarid yang belum pernah dilaporkan di Ekuador. Chaetostoma trimaculineum, spesies loricariidae lokal dalam jumlah signifikan. Ikan lele raksasa lebih dari satu meter. Serta spesies berkilau perak dan berperut kuning yang jarang terlihat.

Baca :  Polisi Temukan Senjata Mainan di Lokasi Ledakan SMAN 72 Jakarta, 54 Orang Terluka

Sampel yang dikumpulkan warga dibawa ke laboratorium di Quito untuk analisis lanjutan. Foto, jaringan tubuh, serta data lapangan membantu ilmuwan memastikan identitas spesies dan mengonfirmasi kandidat spesies baru.

“Saya merasa seperti seorang ilmuwan,” ujar Liseth Chuim, salah satu nelayan perempuan yang terlibat dalam riset.

Lebih dari Sains: Sungai sebagai Ruang Spiritual Suku Shuar

Bagi masyarakat Shuar, Sungai Santiago bukan sekadar sumber kehidupan, tetapi juga ruang spiritual. Di sungai inilah mereka melakukan ritual Ayahuasca, yang diyakini memberi petunjuk dan perlindungan.

Penelitian ini bukan hanya membuka wawasan ilmiah, tetapi juga menegaskan pentingnya kearifan lokal dalam menjaga ekosistem Amazon.

Penelitian bersama ini mengubah cara dunia memandang Sungai Santiago. Dari sungai yang dibalut mitos dan kisah mistis, kini menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati paling kaya di Amazon.

Berkat kerja sama masyarakat adat dan ilmuwan, salah satu kawasan paling terpencil dan minim data di dunia akhirnya membuka wajahnya kepada ilmu pengetahuan — dan potensi penemuan baru sepertinya baru saja dimulai. (*/)