Awas! Air PDAM Pontianak Terkontaminasi Bakteri E. Coli, Tapi Kenapa Dibilang Sudah Layak Minum?

Awas! Air PDAM Pontianak Terkontaminasi Bakteri E. Coli, Tapi Kenapa Dibilang Sudah Layak Minum? (Foto: IST.)

KalbarOke.Com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, melantik jajaran direksi baru Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa. Pelantikan dilakukan usai proses seleksi yang panjang dan mendapat persetujuan dari Kemendagri.

Direksi baru dituntut bekerja profesional, fokus pada kepuasan masyarakat terhadap layanan air bersih. “Yang terpenting masyarakat puas dengan layanan air bersih PDAM, alirannya lancar, bersih, jernih dan tekanannya baik,” ujar Wali Kota (2/12/2025).

Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan bahwa cakupan pelayanan air bersih telah mencapai 91,7 persen. Namun, tingginya angka kebocoran air, yaitu 30,4 persen, masih menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi.

Ia memastikan hasil uji laboratorium menyatakan air PDAM secara kualitas sudah layak minum. “Tapi ketika mengalir ke rumah warga, ada yang masih terkontaminasi bakteri E. Coli atau kurang jernih,” ungkapnya.

Baca :  Peluang Emas! Pontianak Belum Punya Pusat Oleh-Oleh Berskala Besar, Potensi UMKM Siap Digarap Investor

Menurut Wali Kota, permasalahan utama kontaminasi air ini bersumber pada pipa distribusi yang sudah tua. Penggantian pipa harus dilakukan bertahap karena kebutuhan investasi mencapai lebih dari Rp1 triliun.

Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa yang baru, Abdullah, menegaskan akan langsung menindaklanjuti arahan tersebut. Pihaknya menargetkan cakupan layanan mencapai 97 persen hingga tahun 2030.

Untuk mencapai target itu, PDAM berencana menambah sekitar 19.800 sambungan rumah dan kapasitas instalasi. Kapasitas instalasi di Nipah Kuning, Sungai Jawi Luar, Parit Mayor, dan Selat Panjang akan ditingkatkan.

Menurut Abdullah, tantangan terbesar PDAM adalah kondisi alam, khususnya struktur tanah gambut Pontianak. Perubahan warna air Sungai Kapuas dan intrusi air laut saat kemarau panjang memengaruhi kualitas air baku.

Meskipun demikian, ia menegaskan pihaknya akan terus berupaya melakukan optimalisasi di lapangan. Terkait pencurian air, kasusnya masih ditemukan dan akan ditangani persuasif bersama TNI/Polri.

Baca :  Ruko Tua di Jalan Sisingamangaraja Roboh, Wali Kota Pontianak Minta Pemilik Bangunan Tua Waspada

Direksi baru ini akan fokus menekan tingkat kebocoran sambil meningkatkan kualitas layanan. “Pelayanan air bersih adalah kewajiban yang harus kami penuhi,” pungkas Abdullah.


Ringkasan

• Wali Kota Edi Rusdi Kamtono melantik direksi baru PDAM Tirta Khatulistiwa yang dipimpin oleh Dirut Abdullah.

• Air PDAM sudah layak minum dari pabrik, tetapi terkontaminasi bakteri E. Coli di rumah warga.

• Wali Kota menyebut permasalahan utama kontaminasi air disebabkan oleh kondisi pipa distribusi yang sudah tua.

• Penggantian pipa membutuhkan investasi besar, mencapai lebih dari Rp1 triliun, sehingga dilakukan bertahap.

• Direktur Utama PDAM menargetkan cakupan layanan 97% hingga 2030 dan berjanji menekan tingkat kebocoran air.