Mualem Tegaskan Bantuan Internasional Tak Akan Dihambat, Malaysia dan China Sudah Kirim Bantuan ke Aceh

Gubernur Aceh Muzakir Manaf memastikan bantuan internasional untuk korban banjir dan longsor tidak akan dipersulit. Foto: Divisi Humas Polri

KalbarOke.com – Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menegaskan bahwa Pemerintah Aceh tidak akan mempersulit masuknya bantuan internasional untuk membantu penanganan banjir dan longsor yang melanda provinsi tersebut. Ia memastikan semua bentuk dukungan dari luar negeri dipersilakan selama bertujuan membantu korban.

“Saya rasa tidak ada larangan. Sah-sah saja, tidak ada masalah. Mereka tolong kita, kok kita persulit?” ujar Mualem usai rapat percepatan penanganan bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu (7/12).

Bantuan Malaysia dan China Sudah Mendarat di Aceh

Mualem mengungkapkan bahwa sejumlah bantuan dari luar negeri sudah tiba. Malaysia telah mengirim obat-obatan serta tenaga dokter. China mengirim lima relawan yang ikut membantu pencarian korban di area lumpur.

Lebih jauh, ia menyebut gelombang kedua bantuan Malaysia akan tiba pada Rabu (10/12) berupa 3 ton obat-obatan tambahan dan tim medis.

Baca :  Siapkan Anggaran Khusus Pemulihan Infrastruktur dan Layanan Publik Wilayah Terdampak Bencana

Pemerintah Pusat: APBN Masih Cukup Tangani Bencana

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa APBN cukup untuk menangani bencana banjir bandang di sejumlah wilayah Sumatra.

Ia menegaskan pemerintah masih memiliki dana siap pakai dan sejauh ini belum menerima bantuan internasional secara resmi, meski bantuan dari pihak tertentu sudah datang langsung ke daerah.

Tujuh Arahan Presiden Prabowo untuk Pemulihan Aceh dan Sumatra

Dalam rapat terbatas penanganan bencana yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Aceh akhir pekan lalu, pemerintah menetapkan tujuh arahan utama untuk percepatan pemulihan. Berdasarkan laporan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, arahan tersebut mencakup:

  1. Kecepatan, ketepatan, dan konsistensi tindakan seluruh unsur pemerintah.
  2. Penguatan operasi terpadu TNI, Polri, Basarnas, BNPB, dan pemerintah daerah.
  3. Pemulihan konektivitas wilayah dan percepatan distribusi bantuan.
  4. Prioritas pembangunan kembali rumah warga yang hancur akibat banjir bandang.
  5. Manajemen penyaluran bantuan yang lebih teliti, khususnya obat-obatan.
  6. Pemenuhan kebutuhan pakaian melalui bantuan pemerintah dan donasi publik.
  7. Menjaga integritas dan tata kelola selama proses penanganan bencana.
Baca :  Prabowo Tegaskan Perang Total terhadap Korupsi demi Majukan Pendidikan Indonesia

Prabowo menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, aparat gabungan, relawan, dan masyarakat yang dinilainya sebagai kekuatan utama percepatan pemulihan. “Terima kasih, saya bangga dengan pengabdian saudara-saudara,” ujar Prabowo.

Dengan keterlibatan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, proses pemulihan di Aceh dan wilayah Sumatra lainnya diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan efektif. (*/)