Foto Kontroversial Miss Finland Picu Badai Tuduhan Rasisme, Gelar Dicabut

Miss Finland Sarah Dzafce kehilangan mahkotanya setelah foto kontroversial dengan gestur mata sipit viral dan memicu kemarahan publik di Asia Timur. Foto: tangkapan layer YouTube @GlobalNewsPulseGNP

KalbarOke.com – Kontroversi besar melanda dunia kontes kecantikan internasional setelah delegasi Finlandia di ajang Miss Universe 2025, Sarah Dzafce, kehilangan gelar Miss Finland akibat unggahan foto yang dinilai rasis. Foto tersebut menampilkan gestur menarik sudut mata yang kerap dianggap melecehkan komunitas Asia Timur.

Foto itu menjadi viral setelah diunggah dengan keterangan bertuliskan “makan bersama orang Tiongkok”. Unggahan tersebut langsung menuai kecaman luas, terutama dari publik di Jepang, Korea Selatan, dan China, serta memicu perdebatan soal rasisme di media sosial internasional.

Sarah Dzafce yang berusia 22 tahun kemudian mengklaim bahwa gestur tersebut bukan dimaksudkan sebagai ejekan, melainkan refleks akibat sakit kepala saat makan malam. Ia juga menyatakan bahwa keterangan foto ditambahkan oleh seorang temannya tanpa izin. Namun, klarifikasi tersebut gagal meredam kemarahan publik.

Dzafce akhirnya menyampaikan permintaan maaf melalui media sosial. Ia mengakui unggahannya telah melukai banyak pihak dan menegaskan bahwa ia menjunjung tinggi rasa hormat terhadap perbedaan latar belakang dan budaya. Meski begitu, permintaan maaf tersebut tetap menuai kritik karena disampaikan dalam bahasa Finlandia dan dinilai tidak menyasar komunitas yang terdampak langsung.

Baca :  Penulis Novel Cemas AI Akan Menggantikan Kreativitas Mereka

Dampak kontroversi ini meluas hingga ke ranah politik dan bisnis. Perdana Menteri Finlandia, Petteri Orpo, menyebut tindakan tersebut sebagai “tidak berpikir panjang dan bodoh”, serta menilai polemik yang muncul telah mencoreng citra Finlandia di mata dunia.

Dua anggota parlemen dari partai sayap kanan Finlandia sempat memicu polemik lanjutan setelah mengunggah foto dengan gestur serupa sebagai bentuk dukungan kepada Dzafce. Unggahan itu akhirnya dihapus usai menuai kritik tajam. Perdana Menteri Orpo mengecam aksi tersebut sebagai “kekanak-kanakan” dan menegaskan pejabat publik harus memberi teladan.

Maskapai nasional Finlandia, Finnair, juga terdampak imbas kontroversi ini. Perusahaan mengonfirmasi adanya seruan boikot wisata ke Finlandia, terutama dari Asia. Finnair menegaskan bahwa pandangan individu maupun politisi tidak mencerminkan nilai perusahaan yang menjunjung keberagaman dan saling menghormati.

Baca :  Kode Redeem The Forge Roblox Desember 2025, Buruan Klaim Bonus Reroll dan Material Eksklusif Gratis!

Di Jepang, seorang warga negara setempat yang tinggal di Finlandia meluncurkan petisi untuk menyelidiki dugaan diskriminasi anti-Asia. Petisi tersebut telah mengumpulkan ribuan tanda tangan. Kedutaan Besar Finlandia di Jepang juga mengakui menerima banyak pertanyaan terkait isu rasisme dan menyatakan bahwa Finlandia masih menghadapi tantangan serius dalam mengatasi diskriminasi.

Kontroversi ini menjadi penutup yang pahit bagi penyelenggaraan Miss Universe di Thailand, yang sebelumnya juga diwarnai berbagai persoalan. Organisasi Miss Finland menyatakan pencabutan gelar Sarah Dzafce adalah keputusan yang sulit namun perlu diambil.

“Miss Finland adalah figur teladan yang harus menghormati semua orang tanpa memandang asal, latar belakang, atau penampilan. Rasisme tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apa pun,” tegas organisasi tersebut. (*/)