Wacana Tulisan Arab Melayu Dipakai untuk Penamaan Gang di Pontianak Didukung Wali Kota Edi Kamtono

Contoh penulisan nama jalan menggunakan aksara Arab-Melayu di Kelantan, Malaysia. | Wacana Tulisan Arab Melayu Dipakai untuk Penamaan Gang di Pontianak Didukung Wali Kota Edi Kamtono. (Foto: Kerina Yin/Wikimedia Commons)

KalbarOke.Com – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mendukung penuh wacana penggunaan tulisan Arab Melayu untuk penamaan gang dan kawasan di wilayahnya. Hal ini disampaikan saat menghadiri acara pelantikan pengurus POM di Pendopo Gubernur, Sabtu (27/12/2025).

Pemerintah daerah ingin memperkuat identitas lokal di tengah derasnya arus modernisasi pembangunan kota. Penggunaan aksara tradisional ini diharapkan mampu menjadi ciri khas yang membedakan Kota Pontianak dengan wilayah lain di Indonesia.

Menurut Edi, langkah ini mirip dengan kebijakan di Yogyakarta yang sukses menerapkan penggunaan aksara Jawa di tempat publik. Ia menilai simbol budaya sangat penting agar generasi muda memahami nilai luhur yang menjadi akar sejarah daerah mereka.

“Seperti di Yogyakarta yang menggunakan aksara Jawa, ini bisa menjadi simbol dan ciri khas budaya daerah,” ujar Edi Kamtono. Ia menekankan bahwa kajian mendalam tetap harus dilakukan agar masyarakat memahami tujuannya.

Edi menilai peran Persatuan Orang Melayu (POM) sangat konsisten dalam menjaga nilai budaya selama delapan tahun terakhir. Pelestarian ini harus menyentuh jenjang pendidikan dasar agar karakter anak-anak Pontianak terbentuk sejak usia dini.

Baca :  Duka di Selat Panjang: Wali Kota Pontianak Melayat ke Rumah Bocah yang Tenggelam di Sungai Malaya

Organisasi ini diharapkan terus berkontribusi dalam pembangunan sosial melalui komunikasi yang beradab. Nilai harmoni dan toleransi yang dijunjung masyarakat Melayu sangat sejalan dengan semangat pemerintah dalam menjaga kesejukan kota.

“Orang Melayu dikenal sebagai masyarakat yang beradab dan mengedepankan musyawarah,” katanya pada Sabtu malam. Ia ingin adab mulia ini terus dihidupkan agar suasana Kalimantan Barat tetap aman serta damai bagi semua warga.

Di sisi lain, Ketua Umum DPP POM Agus Setiadi merencanakan program besar untuk tahun 2026 mendatang. Selain perbaikan internal, pihaknya akan menggelar Pekan Budaya Melayu secara masif di seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Barat.

Salah satu agenda ambisius yang sedang dirancang adalah penyelenggaraan event Melayu Borneo berskala nasional. Kegiatan ini rencananya melibatkan negara tetangga guna meneguhkan identitas Melayu di Pulau Kalimantan secara menyeluruh.

Baca :  Layanan dan Keuntungan Harus Seimbang: Bupati Ancam Copot Direktur Perumda Air Minum Kubu Raya

Agus berharap pemerintah daerah terus berikan dukungan penuh bagi setiap program kebudayaan tersebut. Sinergi dengan kesultanan serta kerajaan juga diperkuat untuk mendorong penerapan hukum adat Melayu yang kini menjadi aspirasi warga di bawah.


Ringkasan Berita

• Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dukung wacana penggunaan tulisan Arab Melayu untuk nama gang dan jalan guna memperkuat identitas budaya daerah.

• Dukungan tersebut disampaikan dalam acara pelantikan pengurus Persatuan Orang Melayu (POM) se-Kalimantan Barat pada Sabtu, 27 Desember 2025.

• Penerapan aksara Arab Melayu di fasilitas umum bertujuan agar generasi muda lebih mengenal dan mencintai akar budaya luhur masyarakat Melayu Pontianak.

• Ketua Umum DPP POM Agus Setiadi menyiapkan agenda besar “Melayu Borneo” berskala nasional yang direncanakan mulai berjalan pada tahun 2026 mendatang.

• Selain pelestarian tradisi, POM juga akan fokus pada penguatan hukum adat serta peningkatan kualitas pendidikan internal organisasi di seluruh wilayah Kalbar.