Tanah Eks Tambang di Kaltim Disulap Jadi Ladang Jagung, Produksi Melonjak 248 Persen

Ilustrasi lahan bekas tambang di Kalimantan Timur kini produktif sebagai ladang jagung, produksi melonjak 248 persen.

KalbarOke.com – Bentang alam Kalimantan Timur (Kaltim) perlahan meninggalkan citra lamanya sebagai wilayah tambang. Di sejumlah kawasan yang dahulu dipenuhi deru alat berat, kini terbentang hamparan ladang jagung hijau yang menandai kebangkitan baru. Perubahan mencolok ini terlihat nyata di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sekaligus menjadi simbol ikhtiar menuju ketahanan pangan nasional.

Transformasi lahan eks tambang tersebut berjalan seiring dengan pelaksanaan Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, khususnya pada agenda penguatan ketahanan pangan. Di Kaltim, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tampil sebagai penggerak kolaborasi lintas sektor, menjembatani pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat agar lahan-lahan reklamasi kembali produktif melalui sektor pertanian.

Hasilnya terbilang signifikan. Data menunjukkan produksi jagung di Kaltim mengalami lonjakan tajam. Pada periode Januari–Agustus 2024, produksi tercatat 2.159 ton. Sementara pada periode yang sama tahun 2025, angkanya melesat menjadi 7.524 ton, atau meningkat 248 persen. Capaian ini menempatkan Kaltim dalam tiga besar nasional penghasil jagung.

Polri Dorong Kolaborasi dan Kemandirian Pangan

Baca :  Wakapolri Resmikan Kembali Operasional Pabrik Garmen Wonghang Bersaudara, Serap 1.500 Tenaga Kerja Baru

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Irjen Pol Endar Priantoro menyebut lonjakan produksi tersebut sebagai buah nyata dari implementasi Asta Cita Presiden RI, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis.

“Luas wilayah Kaltim yang hampir setara Pulau Jawa, dengan dominasi lahan pertambangan dan perkebunan, menjadi tantangan sekaligus peluang besar. Saat ini lebih dari 2.000 hektare lahan telah ditanami jagung dengan dukungan 142 perusahaan serta keterlibatan aktif jajaran kepolisian,” ujar Endar.

Menurutnya, peran Polri tidak hanya terbatas pada menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Keterlibatan dalam sektor pangan diarahkan untuk mendorong kemandirian ekonomi warga, yang pada akhirnya berkontribusi pada stabilitas sosial dan pembangunan berkelanjutan.

Industrial Farming di Lahan Reklamasi

Pengelolaan lahan dilakukan melalui konsep industrial farming yang terintegrasi dan presisi. Tanah eks tambang yang memiliki tingkat keasaman tinggi terlebih dahulu diolah menggunakan kapur dolomit, kemudian diperkaya pupuk kandang sebagai sumber unsur organik. Pemupukan lanjutan dilakukan dengan urea, KCL, serta nutrisi pendukung lainnya untuk memastikan pertumbuhan tanaman optimal.

Baca :  Bareskrim Periksa 17 Saksi Kasus Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Tapanuli

Komoditas jagung pipil dipilih karena dinilai paling adaptif terhadap karakter lahan reklamasi. Dengan pengelolaan pH dan nutrisi yang tepat, tanaman ini mampu memulihkan fungsi tanah sekaligus menjaga kesinambungan produksi pangan.

Kisah Inspiratif Angkat Harapan Baru

Kisah perubahan lahan eks tambang menjadi ladang jagung produktif di Kaltim, khususnya Kutai Timur, turut diangkat dalam program televisi Kisah Presisi di tvOne. Program tersebut menghadirkan Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro dengan tema “Peran Polri dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional melalui Konsep Industrial Farming Jagung Polda Kaltim yang Terintegrasi dan Presisi”. Acara ini tayang pada Minggu, 28 Desember 2025, pukul 11.30 WITA.

Dari tanah yang pernah ditinggalkan, kini tumbuh harapan baru. Ladang jagung di lahan eks tambang Kaltim menjadi bukti bahwa pemulihan lingkungan dan penguatan ketahanan pangan dapat berjalan beriringan, menyemai masa depan yang lebih kokoh bagi bangsa. (*/)