Panglima TNI Tegas Soal Insiden Konvoi Bendera GAM di Lhokseumawe, Jangan Ganggu Pemulihan Bencana!

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan sikap terhadap aksi provokasi di tengah pemulihan bencana, menyusul pembubaran konvoi dan demonstrasi bermuatan simbol GAM di Lhokseumawe, Aceh. Foto: tangkapan layar YouTube PonTV

KalbarOke.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait insiden konvoi dan demonstrasi di Lhokseumawe, Aceh, yang dibubarkan aparat TNI dan Polri pada Kamis lalu. Pembubaran dilakukan setelah massa diketahui membawa bendera bulan bintang yang dinilai sebagai simbol Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Jenderal Agus menegaskan, TNI tidak akan mentoleransi segala bentuk provokasi yang berpotensi mengganggu proses pemulihan bencana alam di wilayah terdampak. Menurutnya, situasi darurat tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyuarakan agenda yang dapat memicu keresahan.

“Saat ini pemerintah dan seluruh unsur terkait sedang fokus bekerja mempercepat pemulihan pascabencana. Jangan ada yang mencoba memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan tindakan provokatif,” tegas Agus Subiyanto.

Baca :  Mensos Gus Ipul Ingatkan Artis dan Influencer Wajib Patuhi Izin Open Donasi Korban Bencana Sumatra

Pernyataan tersebut disampaikan Panglima TNI dalam keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin siang. Ia menegaskan bahwa langkah tegas akan diambil terhadap kelompok mana pun yang mencoba menghambat atau mengganggu upaya kemanusiaan dan pemulihan di lokasi bencana.

Agus menilai, stabilitas dan kondusivitas wilayah menjadi kunci utama agar penanganan bencana dapat berjalan optimal, mulai dari distribusi bantuan hingga pemulihan kehidupan masyarakat.

Baca :  Mobil BGN Tabrak Siswa dan Guru SD di Cilincing, 18 Korban Terluka

Sebelumnya, aparat gabungan TNI dan Polri membubarkan konvoi dan aksi demonstrasi di Lhokseumawe. Dalam aksi tersebut, massa membawa bendera bulan bintang yang oleh aparat dinilai sebagai simbol GAM, sehingga dikhawatirkan dapat memicu ketegangan di tengah situasi pemulihan pascabencana.

Pemerintah pun kembali mengingatkan seluruh pihak agar mendukung upaya kemanusiaan dan tidak memperkeruh suasana, demi kepentingan masyarakat terdampak bencana di Aceh. (*/)