KalbarOke.com – Pemerintah pusat mulai mengalihkan fokus penanganan bencana di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dari fase tanggap darurat menuju pemulihan jangka menengah. Peralihan ini menandai masuknya tahap rehabilitasi dan rekonstruksi di sejumlah daerah terdampak.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, sekitar separuh kabupaten dan kota yang terdampak bencana di ketiga provinsi tersebut telah memasuki fase transisi menuju rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Sebagian wilayah sudah mulai masuk ke fase pemulihan, meski masih ada daerah yang membutuhkan penanganan darurat tambahan,” ujar Pratikno.
Di Provinsi Aceh, Pratikno mengungkapkan masih terdapat perbedaan status penanganan antarwilayah. Beberapa daerah telah beralih ke fase transisi pemulihan, sementara daerah lainnya masih memerlukan waktu tambahan untuk menuntaskan penanganan darurat.
Sementara itu, di Sumatra Barat dan Sumatra Utara, mayoritas daerah terdampak bencana tercatat mulai bergerak menuju tahap pemulihan. Meski demikian, pemerintah mencatat masih ada sejumlah wilayah yang tetap berada dalam kondisi darurat karena dampak bencana yang belum sepenuhnya tertangani.
Pratikno menambahkan, keputusan sejumlah pemerintah daerah untuk memperpanjang status tanggap darurat bukan tanpa pertimbangan. Langkah tersebut diambil untuk memastikan kesiapan daerah sebelum memasuki fase rehabilitasi dan rekonstruksi secara menyeluruh.
Menurutnya, kesiapan data, infrastruktur, serta dukungan logistik menjadi faktor penting agar proses pemulihan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan, sekaligus meminimalkan risiko hambatan di tahap berikutnya.
Pemerintah menegaskan akan terus mengawal proses transisi ini agar pemulihan pascabencana di Sumatra dapat berjalan optimal dan berdampak langsung bagi masyarakat terdampak. (*/)






