Banjir Padarincang Serang Kembali Makan Korban, Satu Warga Meninggal Dunia

Banjir kembali melanda Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Minggu malam. Seorang warga berusia 60 tahun dilaporkan meninggal dunia. Foto: tangkapan layar YouTube PonTV

KalbarOke.com – Banjir kembali menerjang Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, pada Minggu malam. Peristiwa yang terjadi saat sebagian warga terlelap itu menelan korban jiwa. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat tidak sempat menyelamatkan diri saat air mulai menggenangi permukiman.

Korban diketahui merupakan warga Kampung Begog, Desa Citasuk, Kecamatan Padarincang, berusia sekitar 60 tahun. Korban diduga terjebak di dalam rumah ketika banjir datang secara tiba-tiba pada tengah malam.

Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, langsung turun ke lapangan dengan mengunjungi tempat pemakaman korban di Kampung Batukuwung, Desa Batukuwung. Usai pemakaman, Bupati melanjutkan takziah ke rumah duka untuk bertemu keluarga korban sekaligus menyerahkan santunan.

Baca :  Polri Percepat Distribusi Bantuan Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Lewat Jalur Darat dan Udara

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Serang menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa warganya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut serta menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan perlindungan bagi warga di wilayah rawan banjir.

“Pemerintah daerah akan menyiapkan langkah-langkah lanjutan, termasuk rencana relokasi warga ke lokasi yang lebih aman dari ancaman banjir,” ujar Ratu Rachmatuzakiyah.

Kehadiran Bupati di rumah duka mendapat apresiasi dari warga setempat. Suparta, salah seorang warga Desa Batukuwung, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kepedulian pemerintah daerah terhadap korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Baca :  Pemerintah Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra Total Capai Rp100,4 Miliar

Kecamatan Padarincang memang dikenal sebagai salah satu wilayah rawan banjir di Kabupaten Serang. Sepanjang akhir tahun 2025, wilayah ini tercatat telah dua kali diterjang banjir yang terjadi pada waktu dini hari.

Pemerintah daerah pun meminta BPBD, Dinas PUPR, serta Dinas Sosial untuk terus melakukan upaya mitigasi bencana, termasuk normalisasi sungai dan penataan lingkungan, guna meminimalisir risiko banjir yang terus berulang.

Banjir yang kembali terjadi di Padarincang menjadi peringatan serius akan pentingnya penanganan banjir secara berkelanjutan demi keselamatan warga. (*/)