PONTIANAK, KB1 – Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Hazairin, MS, mengatakan di Tahun 2015, Kalbar mendapat jatah pembangunan jaringan irigasi seluas 70 ribu hektare dari pemerintah pusat. Pembangunan berupa penambahan jaringan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah ada. Ini sangat membantu Kalbar mencapai target sebagai lumbung pangan nasional.
“Rehabilitasi irigasi menjadi bagian dari upaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian menuju kedaulatan pangan di era pemerintahan Joko Widodo – Yusuf Kalla,” kata Hazairin, ditemui di ruang kerjanya, Jumat (14/8).
Menurut dia, dampak utama dari irigasi yang diperbaiki, tanaman padi dapat panen dua kali setahun dan mengurangi potensi kegagalan baik saat banjir maupun kekeringan secara otomatis produksi akan naik. Tentunya pendapatan petani meningkat dan ini dapat menjadikan petani lebih sejahtera.
“Saat ini, Kalbar masuk dalam 13 Provinsi sentra beras nasional dengan kondisi surplus,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini dari total sawah yang ada sekitar 546 ribu hektar, hanya tercatat sekitar 100 ribu hektar lahan sawah beririgasi, sedangkan sisanya berupa sawah tadah hujan, pasang surut dan lebak. Kondisi ini tentu saja menjadi penghambat bagi peningkatan produksi padi Kalbar, karena sebagian besar sawah masih mengandalkan pengelolaan air secara alam.
“Adanya tambahan irigasi sebanyak 70 ribu hektare dari pemerintah pusat dipastikan akan sangat membantu Kalbar dalam meningkatkan produktivitas dan produksi padi,” tegasnya. (deL/02)
Artikel ini telah dibaca 2269 kali