Pedagang Buah Lokal Perlu Peti Pendingin

PONTIANAK, KB1 – Permintaan buah lokal yang cukup bagus di pasaran diharapkan pedagang diimbangi dengan tempat berjualan yang lebih representatif. Pasalnya masih banyak pedagang buah menempati lapak – lapak yang terbuka di pinggiran jalan umum. Maka untuk menjaga kualitas buah agar tetap segar mereka membutuhkan peti pendingin.

“Lapak kita dekat dengan jalan umum yang berdebu, apalagi saat musim kemarau, maka buah yang dijual harus cepat laku kalau tidak mau rusak,” kata Ahin, satu diantara penjual buah di Kota Pontianak, Minggu (23/8) siang.

Menurut dia, selain cepat busuk, kondisi jalanan berdebu membuat barang dagangan milik pedagang buah tidak lagi menarik. Karena itu, pedagang mengimpikan bisa memiliki peti pendingin agar bisa menjaga kualitas kesegaran buah lebih lama. “Seperti di swalayan, buah yang dijual mereka berada di tempat yang dingin, sehingga kondisi buah lebih tampak segar dan menarik,” ungkapnya.

Baca :  Sri Mulyani Tegaskan Komitmen Indonesia pada AIIB: Dorong Inovasi Pembiayaan dan Infrastruktur Hijau

Konsumen buah yang sebagian besar ibu rumah tangga, kerap membeli berbagai jenis buah lokal dan yang paling diminati diantaranya jeruk, mangga, semangka, salak, pepaya serta buah – buah segar lainnya. Sementara pedagang buah menggunakan trik memotong buah yang terlihat segar dan berwarna cerah untuk menarik pembeli, terutama penjual buah semangka.

Baca :  Sri Mulyani Bahas Masa Depan Bretton Woods: Bank Dunia Harus Lincah Hadapi Perubahan Dunia

“Kami berharap ada lokasi khusus untuk tempat berjualan buah terutama agar buah yang kami jual tetap dalam kondisi segar, minimal tempat berjualan buah yang lebih bagus dari ini,” Ahin berharap seraya menunjuk lokasi berjualannya. (deL/02)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 2068 kali