PONTIANAK,KBOke- Untuk membersihkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dari penyalahgunaan narkoba, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pontianak bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pontianak menggelar tes urine terhadap seluruh jajaran aparatur Satpol PP Kota Pontianak. Sebelumnya, mereka terlebih dahulu dikumpulkan dalam ruangan Aula Gedung Terpadu yang berada di Komplek Kantor Wali Kota, Kamis (29/9/2016). Tes urine ini sengaja dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya supaya tidak terjadi kebocoran sehingga tidak ada aparatur yang bisa menghindar. Dari 111 aparatur Satpol PP yang dites urienya oleh petugas BNNK, hasilnya nihil. “Setelah dilakukan pemeriksaan atau tes urine, hasilnya negatif. Tidak ada anggota Satpol PP yang terindikasi menggunakan narkoba,” ujar Kepala BKD Kota Pontianak, Khairil Anwar saat ditemui di ruang kerjanya.
Jumlah aparatur yang dites urine di aula tersebut 97 orang, sementara sisanya masih menjalankan tugas dan tidak bisa ditinggalkan. Namun mereka tetap dites urinenya secara bergilir setelah rekan-rekannya selesai dilakukan pemeriksaan tes urine. Tes urine ini dilakukan secara rutin oleh Pemkot dalam rangka menegakkan disiplin dan mendukung program pemerintah membasmi penyalahgunaan narkoba. “Tujuannya, dalam rangka untuk memantau seluruh ASN di Kota Pontianak supaya bebas dari narkoba,” katanya.
Khairil menjelaskan, pihaknya sengaja melakukan tes secara acak dan tidak dijadwalkan untuk menghindari kebocoran informasi akan adanya pemeriksaan urine. Apabila dalam tes urine ditemukan aparatur yang terindikasi menggunakan narkoba, pihaknya akan mengambil tindakan berupa sanksi terhadap bersangkutan. “Kita akan lakukan semacam pembahasan untuk memberikan sanksi-sanksi terhadap aparatur itu. Sanksi ini tidak terlepas dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil,” terangnya.
Tindakan penegakkan sanksi, apabila aparatur yang positif menggunakan narkoba menduduki suatu jabatan, maka jabatannya dicopot dan diberi kesempatan untuk memperbaiki dan membebaskan diri dari narkoba. Sedangkan, pegawai atau staf biasa, pihaknya akan memberi peringatan keras dan diberi kesempatan serupa. “Jika ditemukan kedua kalinya masih menggunakan narkoba, maka akan kita berhentikan. Kita sudah komitmen kalau ada temuan kedua kali, sanksinya itu diberhentikan,” tegasnya.
Sejauh ini di lingkungan Pemkot Pontianak, tahun 2015 lalu, sudah ada satu pejabat setingkat eselon IV yakni kepala seksi di salah satu SKPD yang dicabut jabatannya karena positif menggunakan narkoba. Tahun 2016 ini, dari hasil pemeriksaan yang digelar beberapa waktu lalu, ada satu orang terindikasi pengguna narkoba. “Yang bersangkutan staf biasa di salah satu SKPD,” ungkap Khairil.
Sekretaris Satpol PP Kota Pontianak, Uray Abubakar menyatakan, tes urine ini dilakukan terhadap anggota Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah sebab mereka dinilai rentan terjerat dalam penyalahgunaan narkoba lantaran tugas mereka di lapangan. “Rentan atau tidak, semua aparatur itu punya kesempatan. Jadi hal-hal seperti ini kita selalu mengimbau kepada anggota Satpol PP yang selalu bertugas di lapangan terutama di malam hari terkait tempat hiburan malam dan lain sebaginya supaya tidak terjerat dalam penyalahgunaan narkoba,” tuturnya.
Dirinya berharap, seluruh jajaran anggota Satpol PP bersih dari unsur yang terkait narkoba maupun obat-obatan terlarang lainnya. Untuk itu, pihaknya mengusulkan secara berkala untuk dilakukan tes urine di jajaran Satpol PP.
Kepala Seksi Rehabilitasi BNNK Pontianak, Emy Rosita menambahkan, kegiatan rutin ini sudah dua pekan lalu digelar. Tujuannya supaya lingkungan Pemkot Pontianak bersih dari narkoba. Apalagi, narkoba sudah merambah di semua lini, tidak hanya di kalangan swasta tapi pegawai negeri dan aparatur pemerintahan juga ada yang terjerat dalam penyalagunaan narkoba. “Jadi, langkah pertama untuk mengantisipasi jika ada terindikasi, BNNK siap membantu untuk diadakan pembinaan, bisa dalam bentuk konseling untuk pemulihan,” pungkasnya. (dik/*)
Artikel ini telah dibaca 3362 kali