Ketua Ansor Kalbar Sebut Aksi Bakar Bendera, Spontanitas

Ketua Umum Pimpinan Wilayah GP Ansor Kalbar, M. Nurdin, saat dikonfirmasi KalbarOke.com, di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalbar, Rabu (24/10) Siang. Foto Ary Setiawan

Pontianak – Aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimah tauhid yang dilakukan oleh oknum anggota Banser sontak menjadi penbincangan. Banyak pihak menyayangkan terjadinya hal itu, meskipun bendera diklaim Banser sebagai bendera HTI.

“Aksi pembakaran bendera yang kami pahami sebagai bendera HTI tersebut terjadi secara spontanitas. Namun kami juga menyayangkan mengapa bendera itu sampai dibakar,” sesal Ketua Umum Pimpinan Wilayah GP Ansor Kalbar, M. Nurdin, saat dikonfirmasi KalbarOke.com, di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalbar, Rabu (24/10) Siang.

Aksi kurang terpuji tersebut pun kini viral di media sosial. Bahkan, memicu sejumlah aksi kecaman atas tindakan yang dilakukan oknum Banser di Garut. Situasi ini sangat disayangkan, M.Nurdin yang menilai jika aksi pembakaran bendera HTI bertuliskan kalimah tauhid terjadi secara spontanitas. Namun dia juga merasa aksi membakar atribut bendera tersebut tak sepantasnya terjadi.

Baca :  Ria Norsan Dorong Birokrasi Kalbar Semakin Terbuka Informasi: Transparansi sebagai Fondasi Pembangunan

“Karena protap yang dikeluarkan oleh pimpinan pusat tidak membolehkan membakar atribut yang berkaitan dengan HTI,” katanya.

Selain itu, M. Nurdin juga menilai jika insiden yang terjadi dipicu oleh aksi sejumlah oknum penyusup yang sengaja mengibarkan bendera HTI. Meski demikian, dia tidak memungkiri aksi pembakaran bendera HTI oleh Banser itupun, membuat sejumlah masyarakat kini terprovokasi atas kejadian tersebut.

Baca :  Pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H di Pontianak: Momentum Perbaikan Akhlak dan Evaluasi Diri

“Ada oknum yang menyusup di santri dan mengibarkan bendera kalimat tauhid yang mana kami pahami sebagai bendera HTI, dan sampai terjadi aksi pembakaran yang mengakibatkan kegaduhan dan memprovokasi masyarakat,” jelasnya. (AR)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1497 kali