Pontianak – Ketua MUI Kalbar HM Basri Har, meminta insiden pembakaran Bendera Tauhid oleh oknum anggota organisasi yang ada di Indonesia tidak perlu diperuncing. Sebab oknum yang melakukan pembakaran telah meminta maaf kepada umat islam yang tersakiti atas ulahnya.
“Tanggal 6 Oktober itu, Wapres mengundang pimpinan-pimpinan ormas besar. Seperti NU, Muhamaddiyah, termasuk juga Majelis Ulama. Pada saat itu keluarlah pernyataan bersama bagaimana menyikapi tentang pembakaran bendera. Ada lima poin di situ,” ujar HM Basri Har, saat ditemui Kamis (1/11) Siang.

Menurut dia, dengan keluarnya pernyataan bersama yang disepakati umat Islam diharapkan tetap tenang. Tidak terpancing dengan hal-hal yang dapat memecah belah umat islam. Apalagi diadu domba dengan sesama umat Islam.
“Tetap tenang, jangan terpancing dengan hal-hal yang bisa memecah belah kita. Jadi kita jangan mau diadu domba, apalagi diadu domba antara sesama kita. Yang membakar orang Islam, yang membawa bendera orang Islam, jadikan terkesan seolah-olah kita itu diadu domba,” sesalnya.
Untuk itu, Ketua MUI kalbar HM basri Har mengajak semua masyarakat Kalbar menghormati pernyataan bersama yang disepakati pimpinan-pimpinan Ormas besar Islam di pusat. Agar suasana damai yang telah tercipta selama ini tetap terjaga. (UL)






