Musim Kampanye, Usaha Konveksi Dulang Rezeki

Illustrasi sumber INT

Pontianak – Masuk masa kampanye, alat peraga kampanye mulai dipasang di beberapa titik keramaian. Mulai dari jenis poster, spanduk dan baleho terpampang jelas dengan berbagai ukuran, mulai dari Caleg, Calon DPD hingga Capres dapat dijumpai. Selain marak APK dari jenis baleho yang sedang banjir, ternyata hal ini berlaku sama bagi pengusaha konveksi.

Saat pesta demokrasi seperti inilah, para pengusaha konveksi maupun percetakan dengan jeli memanfaatkan situasi. Seperti halnya Selvi (23) Manager salah satu usaha konveksi di Jalan Imam Bonjol Kota Pontianak. Dia mengaku jika tempat usahanya sedang mengerjakan orderan APK dari beberapa Peserta Pemilu.

“Saat ini kita sedang dapat orderan sih mas, cetak baju kampanye gitu. Ada yang dari Caleg , Parpol sama Timses Presiden,” ujarnya saat ditemui di lokasi usahanya, Sabtu (3/11) Sore.

Baca :  Ajang Artis Dayak Kembali Digelar, DAD Pontianak: Momentum Kebangkitan Seni Dayak

Ia mengatakan jika usaha konveksinya mengerjakan sedikitnya seribu baju yang dipesan untuk kampanye. Harga yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 100 ribuan, tergantung kualitas.

“Kalo harga variasi sih mas, dari yang murah 10 ribuan sampai 100 ribuan, dari kualitas bahan aja bedanya, tapi kebanyakan sih, kita dapat orderan buat kampanye, mereka ambil bahan paling murah,” ungkapnya.

Baca :  Aliansi Masyarakat Tuntut Gubernur Benahi Bank Kalbar, Soroti Kepemimpinan Rokidi yang Dinilai Merugikan

Selain itu, Selvi juga membedakan orderan sablon untuk bahan kampanye. Dirinya akan meminta, pihak pengorder untuk membayar sejumlah uang muka. Lantaran khawatir tidak dibayar jika peserta pemilu yang memesan orderan kalah dalam pemilihan.

“Kita kalo terima orderan buat kampanye dari peserta pemilu, kita minta ada uang muka mas, kadang kita minta bayar full di muka. Soalnya, kita pernah dengan, percetakan lain tidak dibayar orderannya lantaran kalah saat pemilu. Jadi, kita rada khawatir juga sih,” ungkapnya jujur. (AR)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1415 kali