Masih Ada Murid Dua Jam Naik Turun Bukit ke Sekolah di Kapuas Hulu

A.M Nasir, SH Bupati Kapuas Hulu saat presentasi dalam program Monev program Listrik tenaga Surya Hemat Energi di Hotel Haris, Selasa Sore. Setiawan Ary

Pontianak – Bupati Kapuas Hulu A.M Nasir, SH menyebut hingga kini masalah pendidikan di Kapuas Hulu masih belum terselesaikan. Hal itu disampaikan saat kegiatan Monitorong dan Evaluasi Program Lampu Tenaga Surya, dan hemat energi di kota Pontianak, Selasa (6/11) Siang.

“Seperti sulitnya akses serta jauhnya jarak tempuk yang harus dilalui murid SD yang bersekolah di Tanjung Lokang, hingga memakan waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke sekolah,” ujarnya.

Karena itu, lanjut A.M. Nasir, Pemkab Kapuas Hulu sedang mengupayakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Termasuk mengatasi keterbatasan fasilitas sekolah serta minimnya tenaga pendidik yang juga terjadi di sana.

Baca :  Direksi PDAM Pontianak Dituntut Capai 4 Target Utama atau Terancam Diganti Sebelum 5 Tahun

“SD di desa itu ada, namun di dusun tidak ada. Jadi mereka kalo sekolah pergi ke Tanjung Lokang. Seperti yang di dusun Boong, anak SD itu harus turun naik bukit selama 2 jam untuk sampai ke sekolah,” bebernya.

A.M Nasir menambahkan Pemkab Kapuas Hulu sedang mendongkrak pembangungan infrastruktur serta pembangunan sekolah mini di Dusun Boong. Agar murid SD di Dusun tersebut tidak perlu jauh-jauh bersekolah ke Tanjung Lokang.

Baca :  Muskot 29 November IPSI Pontianak Dinyatakan Cacat Hukum, KONI Diminta Tak Takut Tekanan

“Jadi saya bangunlah di Dusun Boong itu lima SD mini ya, karena berat tantangan anak SD sekolah ke Tanjung Lokang itu. Naik turun bukit,” pungkasnya. (AR)