KalbarOke.com – Dunia K-pop kembali diguncang konflik besar. Ador, label rekaman yang menaungi grup fenomenal NewJeans, resmi melayangkan gugatan hukum terhadap Danielle Marsh, salah satu member grup tersebut, bersama anggota keluarganya dan mantan CEO Min Hee-jin. Nilai tuntutan fantastis, mencapai US$30 juta atau sekitar Rp480 miliar.
Perusahaan induk Ador, Hybe, mengonfirmasi gugatan tersebut sebagai bentuk sanksi atas dugaan pelanggaran kontrak, di tengah perseteruan panjang yang telah berlangsung hampir satu tahun. Langkah hukum ini sekaligus memperkeruh masa depan NewJeans yang kini berada di titik paling krusial sejak debut mereka.
Situasi makin rumit karena NewJeans saat ini hanya menyisakan tiga member aktif, sementara status kembalinya Minji masih belum jelas. Harapan penggemar untuk melihat NewJeans kembali tampil lengkap berlima pun kembali memudar.
Fans Bereaksi Keras: “NewJeans Berlima atau Tidak Sama Sekali”
Kabar gugatan terhadap Danielle langsung memicu gelombang kemarahan dari penggemar global. Media sosial dibanjiri tagar solidaritas, salah satunya “NewJeans is five or nothing”, yang menegaskan penolakan terhadap formasi grup tanpa satu pun member asli.
“NewJeans tanpa Danielle bukan NewJeans. Tidak adil menghapus satu member begitu saja,” tulis seorang penggemar di platform X. Seruan serupa juga ramai di Instagram, mendesak pembebasan seluruh member NewJeans dari konflik hukum yang berlarut-larut.
NewJeans sendiri dikenal sebagai fenomena besar K-pop generasi baru. Hanya setahun setelah debut pada 2022, grup ini tercatat sebagai artis dengan penjualan terbesar kedelapan di dunia. Gaya musik mereka yang memadukan R&B era 1990-an dengan pop ringan membuat NewJeans dipuji sebagai pengubah arah tren girl group Korea.
Akar Konflik dan Retaknya Hubungan dengan Label
Masalah bermula pada 2024, ketika Min Hee-jin, pendiri Ador sekaligus figur penting di balik konsep NewJeans, diberhentikan secara kontroversial. Keputusan itu memicu konflik terbuka antara para member dengan manajemen.
NewJeans menuding Ador melakukan perlakuan tidak adil, manipulasi, serta miskomunikasi yang disengaja, sebelum menyatakan keinginan untuk hengkang dari label. Namun, Ador menggugat balik dan memenangkan perkara pada Oktober lalu, dengan putusan bahwa NewJeans wajib menjalani kontrak hingga 2029.
Meski sempat muncul kabar bahwa kelima member akan kembali ke Ador, situasi kembali berbalik setelah label mengumumkan pemutusan kontrak Danielle dan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas konflik internal.
Dalam pernyataannya, Ador menilai Danielle, keluarganya, dan Min Hee-jin memiliki “tanggung jawab besar” atas memburuknya hubungan antara grup dan manajemen. Label juga mengklaim para member menerima informasi yang tidak seimbang dan bias, sehingga memicu kesalahpahaman serius.
Ador mengungkap bahwa Hanni memilih bertahan setelah melalui dialog panjang dengan manajemen, sementara Minji masih dalam tahap pembicaraan. Sebelumnya, hanya Hyein dan Haerin yang dipastikan kembali, memicu kekhawatiran akan perpecahan permanen grup.
Pengamat: Masa Depan NewJeans di Ujung Tanduk
Pengamat musik Lim Hee-yun menilai konflik ini sebagai pukulan besar bagi industri K-pop. “NewJeans adalah grup penting yang mengubah wajah girl group K-pop. Publik berharap mereka kembali lengkap, namun itu kini tampaknya mustahil,” ujarnya.
Ia menambahkan, grup dengan hanya tiga member akan sulit bersaing di industri yang sangat kompetitif. Sementara itu, masa depan Danielle sebagai musisi kini berada di persimpangan, dengan kemungkinan beralih ke karier solo, akting, atau modeling.
Konflik ini pun menjadi salah satu drama paling kompleks dalam sejarah K-pop modern, yang tak hanya berdampak pada karier idol muda, tetapi juga menguji hubungan antara artis, label, dan penggemar dalam industri hiburan Korea Selatan. (*/)






