Akui Salah! BGN Minta Maaf Kasus Keracunan MBG, Tutup 40 SPPG dan Evaluasi Total

Wakil Ketua BGN, Nanik S. Deyang. Foto: tangkapan layar YouTube PonTV

KalbarOke.com – Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dalam beberapa bulan terakhir menimbulkan keresahan publik. Dari hasil evaluasi, BGN mencatat sedikitnya 70 kasus keracunan MBG dengan hampir 6.000 korban terdampak di berbagai daerah.

Wakil Ketua BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa lembaganya bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Ia mengungkapkan, 80 persen kasus keracunan terjadi akibat pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) oleh 45 Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun tim internal pengelola program.

“BGN mengakui bersalah dan akan bertanggung jawab. Kami telah melakukan evaluasi, dan dari 45 SPPG yang terindikasi bermasalah, 40 di antaranya resmi ditutup untuk sementara waktu,” ujar Nanik dalam keterangan resminya.

Baca :  Pertemuan 2+2 RI-Australia Perkuat Kerja Sama Maritim dan Stabilitas Kawasan

Penutupan SPPG tersebut dilakukan hingga ada keputusan lebih lanjut, sembari dilakukan perbaikan sistem serta pengawasan ketat agar kasus serupa tidak kembali terulang. Pemerintah daerah juga diminta memperketat pengawasan dapur MBG di wilayah masing-masing.

Program MBG yang seharusnya meningkatkan gizi pelajar justru sempat mencoreng kepercayaan masyarakat akibat kasus keracunan massal. Dengan langkah evaluasi besar-besaran ini, BGN berharap program MBG dapat kembali berjalan sesuai tujuan awal: meningkatkan kualitas gizi sekaligus menjamin keamanan konsumsi masyarakat. (*/)