KalbarOke.Com – Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) III Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat, Rabu sore (3/9/25) ditutup dengan penekanan penting pada tata kelola organisasi yang solid dan strategi kolaborasi yang efektif.
Menurut Wakil Ketua Umum AMSI Pusat, Upi Asmaradhana, hasil Rakerwil ini dinilai produktif, menghasilkan program-program strategis yang akan menjembatani kepentingan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Berbicara dalam sesi penutupan di Qubu Resort, Kubu Raya, Upi menyebut bahwa media siber di daerah memiliki tantangan besar, terutama dalam manajemen bisnis dan kemampuan menjadi penghubung kepentingan berbagai pihak.
Namun, ia melihat peluang besar bagi AMSI Kalbar untuk maju. “Saya pikir tugas utamanya adalah bagaimana dia mengorkestrasi sejumlah kepentingan itu menjadi satu kesatuan yang bisa dimampatkan untuk kepentingan masyarakat Kalbar,” ungkapnya.
Upi menilai, Kalimantan Barat memiliki iklim yang kondusif untuk kolaborasi. Pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat cukup terbuka terhadap media arus utama, yang menjadi modal penting bagi AMSI untuk berkembang.
Sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi AMSI Pusat, Upi juga menekankan perlunya penguatan internal. “Prioritas AMSI Kalbar saat ini adalah memperkuat tata kelola organisasi,” jelasnya.
Ia berpesan agar pengelolaannya harus profesional, sesuai dengan AD/ART, dan tidak lagi dijalankan secara “amburadul.”
Upi mengingatkan bahwa AMSI adalah organisasi kolektif-kolegial, di mana kepemimpinan tidak hanya bertumpu pada ketua, tetapi juga melibatkan seluruh jajaran pengurus. Dengan demikian, organisasi bisa tetap produktif siapa pun yang memimpin.
Sebagai penutup, Upi memberikan tiga harapan besar untuk AMSI Kalbar: memperbaiki tata kelola organisasi, memperluas jaringan ke semua pemangku kepentingan, dan memposisikan diri sebagai bagian penting dalam membangun ekosistem digital di Kalimantan Barat. (AmsiKB/01)
Artikel ini telah dibaca 30 kali
