Burj Al Babas: Dari Impian Keluarga Kaya Raya hingga Kota Hantu Terbesar di Dunia

KalbarOke.com - Di tepi Laut Hitam, Turki, terletak sebuah proyek ambisius yang dulu dirancang untuk menjadi destinasi pelesiran mewah bagi keluarga kaya raya. Proyek ini bernama Burj Al Babas dan direncanakan memiliki 732 properti yang menyerupai istana Disney.

Namun, apa yang seharusnya menjadi proyek mewah ini kini dikenal sebagai kota hantu terbesar di dunia. Artikel ini akan mengungkapkan fakta menarik tentang perjalanan Burj Al Babas dari impian menjadi realitas yang pahit.

Impian Pelesiran Mewah

Proyek Burj Al Babas dimulai pada tahun 2014 oleh perusahaan properti Turki, Sarot Group. Impiannya adalah menciptakan resor pelesiran mewah yang menggabungkan arsitektur yang unik dengan fasilitas berkualitas tinggi. Setiap vila yang akan dibangun di sana memiliki desain yang unik, terinspirasi oleh istana-istana Disney.

Krisis Properti

Namun, impian tersebut menjadi semakin sulit diwujudkan ketika Turki mengalami krisis ekonomi dan mata uangnya melemah. Ekonomi yang kurang stabil membuat investasi properti menjadi kurang menarik bagi investor asing, yang awalnya merupakan target utama proyek ini.

Baca Juga: The Stairway to Heaven: Menjelajahi Keindahan Heaven's Gate di Musim Hujan

Kota Hantu yang Mewah

Ketika proyek Burj Al Babas berlanjut, perusahaan Sarot Group menghadapi kesulitan keuangan yang serius. Mereka gagal membayar utang mereka, dan pada tahun 2018, proyek ini mengalami penundaan besar. Ketika krisis finansial semakin dalam, pembangunan vila-vila mewah dihentikan dan sebagian besar dari mereka tetap tidak selesai.

Penghuni yang Jarang Terlihat

Burj Al Babas sekarang dikenal sebagai salah satu kota hantu terbesar di dunia. Meskipun ada 732 properti yang selesai dibangun, sangat sedikit yang dihuni. Hanya beberapa vila yang memiliki penghuni tetap, sementara yang lainnya dibiarkan terbengkalai dan terlihat seperti kota mati yang mencekam.

Upaya Pemulihan

Pada tahun 2019, perusahaan properti Yunani, IQI Global, membeli Burj Al Babas dengan rencana untuk menghidupkannya kembali. Mereka berencana untuk menyelesaikan konstruksi vila yang belum selesai dan mencoba menjualnya kembali. Meskipun ini adalah upaya berani, pemulihan sepenuhnya akan memerlukan waktu dan sumber daya yang besar.

Baca Juga: Misteri Al-Naslaa, Fenomena Batu Terbelah Sempurna di Kota Bersejarah Arab