ASN Pontianak Tegguh Yuliarto Raih Indonesia ADR Awards 2025, Jadi Inspirasi Penyelesaian Konflik Damai

ASN Pontianak Tegguh Yuliarto Raih Indonesia ADR Awards 2025, Jadi Inspirasi Penyelesaian Konflik Damai. (Foto: Prokopim)

KalbarOke.Com – Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Tegguh Yuliarto, mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Ia berhasil meraih penghargaan bergengsi Indonesia Alternative Dispute Resolution (IADR) Awards 2025 dari Dewan Sengketa Indonesia (DSI).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden DSI, Sabela Gayo, dalam rangkaian acara Indonesia Arbitration Week dan Indonesia Mediation Summit 2025 yang digelar di Quest Hotel, Denpasar, Bali, pada Rabu (5/11/2025).

Tegguh Yuliarto, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Camat Pontianak Tenggara dan juga Ketua Umum DPD Non Litigation Peacemaker Association (NLPA) Provinsi Kalimantan Barat, menjadi satu-satunya penerima penghargaan dari Kalimantan Barat.

IADR Awards merupakan bentuk dedikasi dan apresiasi tertinggi bagi para profesional di bidang penyelesaian sengketa alternatif. Penghargaan ini diberikan kepada individu yang dinilai berperan penting dalam mewujudkan penyelesaian konflik secara damai, cepat, dan berkeadilan di Indonesia. Tercatat, total 58 penerima penghargaan dari seluruh Indonesia dinobatkan dalam ajang bergengsi tersebut.

Baca :  Pontianak Ulang Tahun ke-254, Gubernur Ria Norsan: Kota Ini Wajah Kalimantan Barat, Pemimpin Harus Merakyat

Tegguh Yuliarto mengaku terkejut dan tidak menyangka terpilih menerima penghargaan ini. Ia menjelaskan bahwa proses seleksi yang dilakukan oleh DSI bersama Mahkamah Agung RI berlangsung ketat dan diikuti oleh banyak peserta profesional dari berbagai daerah.

“Saya sempat kaget ketika mendapat informasi bahwa saya terpilih. Proses seleksinya panjang, mulai dari wawancara hingga asesmen oleh dewan juri pada 1 Juli 2025,” ungkap Tegguh.

Saat proses penilaian, Tegguh, yang kala itu masih menjabat sebagai Lurah Darat Sekip, memaparkan secara rinci peran lurah sebagai mediator dalam penyelesaian konflik di tingkat kelurahan. Ia juga menjelaskan upayanya membangun sinergi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum (APH), serta antar kelurahan dalam menciptakan penyelesaian masalah yang mengedepankan asas keadilan.

“Sebagai pejabat di tingkat kelurahan, saya berusaha agar setiap persoalan warga bisa diselesaikan secara musyawarah, tidak perlu sampai ke ranah hukum. Prinsipnya, damai itu indah dan lebih cepat menyejukkan masyarakat,” jelasnya.

Baca :  Eks Kapuas Palace Berubah Total Jadi Novotel Pontianak: Sekda Kalbar Sebut Hotel Terbaik Saat Ini

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono , turut menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian yang diraih Tegguh. Menurutnya, prestasi ini merupakan kebanggaan bagi Pemkot Pontianak dan sekaligus bukti nyata bahwa ASN di lingkungan Pemkot memiliki kualitas dan kemampuan berprestasi di tingkat nasional.

“Ini menunjukkan bahwa ASN kita tidak hanya menjalankan tugas pelayanan publik, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga harmoni sosial melalui penyelesaian konflik secara damai. Semoga penghargaan ini menjadi inspirasi bagi ASN lainnya untuk terus berinovasi dan mengedepankan pendekatan humanis dalam bekerja,” ucap Wali Kota.

Keberhasilan Tegguh Yuliarto ini sekaligus menegaskan pentingnya peran mediator lokal dalam memperkuat sistem penyelesaian sengketa non-litigasi di daerah, serta menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kalimantan Barat atas kiprah salah satu putra terbaik di kancah nasional.